Pengaruh Tiga Jenis dan Tiga Komposisi Nutrisi Media Tanam pada Jamur Tiram Putih

Main Author: Nugroho, Selly Putri Widia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173344/
Daftar Isi:
  • Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) ialah jamur yang hidup secara saprofit. Jamur tiram hidup dan memperoleh bahan makanan dengan memanfaatkan sisa-sisa bahan organik. Budidaya menggunakan baglog (media tanam yang berada dalam kantong plastik) banyak digunakan untuk usahatani jamur tiram putih, di Indonesia. Pilihan jenis dan komposisi media tanam untuk baglog jamur tiram putih sangat beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis dan komposisi media tanam pada pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih. Jenis dan komposisi media tanam yang sesuai bagi pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih dapat ditentukan dari penelitian ini. Hipotesis dari penelitian ini ialah penambahan komposisi nutrisi sebesar 10% dapat meningkatkan hasil panen jamur tiram putih hingga 52,87% pada kondisi tertentu. Penelitian ini dilaksanakan sejak 8 Maret hingga 19 Juli 2018. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sonotengah, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 10 Perlakuan. Perlakuan tersebut ialah kontrol, sorgum 10%, sorgum 20%, sorgum 30%, jagung 10%, jagung 20%, jagung 30%, bekatul padi 10%, bekatul padi 20% dan bekatul padi 30%. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga dalam penelitian ini terdapat 30 plot pengamatan. Masing-masing plot berisi 27 unit baglog jamur tiram. Penelitian ini mengamati dan mengumpulkan data: 1. Persentase kontaminasi, 2. Lama penyebaran miselium, 3. Muncul badan buah pertama, 4. Jumlah badan buah, 5. Diameter tudung buah dan 6. Total bobot segar panen. Data yang diperoleh diuji menggunakan analisis sidik ragam uji F pada taraf 5%, jika terdapat pengaruh yang nyata dari sumber ragam maka dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%. Analisis usahatani juga dilakukan untuk mengetahui kelayakan usahatani jamur tiram dari setiap perlakuan. Penelitian ini menunjukan bahwa jenis dan komposisi nutrisi memberikan pengaruh yang nyata pada persentase kontaminasi, lama penyebaran miselium, muncul badan buah pertama, jumlah badan buah, diameter tudung buah dan total bobot segar panen. Kontaminasi tidak terjadi pada baglog perlakuan kontrol. Lama penyebaran miselium tersingkat terdapat pada perlakuan kontrol. Jagung 20% membutuhkan waktu tersingkat untuk muncul badan buah. jumlah badan buah terbanyak terdapat pada perlakuan sorgum 20%, namun hasil ini berbeda tidak nyata dengan perlakuan sorgum 10%, jagung 10%, jagung 20% dan bekatul padi 10%. Diameter terlebar terdapat pada perlakuan sorgum 10%, namun hasil ini berbeda tidak nyata dengan perlakuan sorgum 20%, jagung 10%, jagung 20% dan bekatul padi 10%. Hasil tertinggi total bobot segar panen terdapat pada perlakuan bekatul padi 10%, tetapi hasil ini berbeda tidak nyata dengan perlakuan sorgum 10%, sorgum 20% dan jagung 10%. Blok (ulangan) juga memberi pengaruh nyata pada jumlah badan buah dan diameter tudung. R/C ratio tertinggi terdapat pada perlakuan bekatul padi 10%.