Analisis Efisiensi Teknis Faktor Produksi Usahatani Tebu (Saccharum Officanarum L.) Di Desa Setonorejo, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri
Main Author: | Arysontama, Yanuansyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173341/ |
Daftar Isi:
- Laju peningkatan produktivitas tebu dan hablur selama kurun waktu lima tahun terakhir masih jauh lebih rendah dari yang pernah dicapai pada kurun waktu 1930an. Produktivitas tebu hampir mendekati 140 ton/ha dan produktivitas hablur mendekati 18 ton/ha, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas tebu dan hablur saat ini yang hanya sekitar 78 ton tebu/ha dan 6 ton hablur/ha (P3GI, 2008). Berbagai program peningkatan industri gula sejak tahun 1950 hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Bahkan selama diberlakukannya Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) yang ditetapkan melalui INPRES No. 9 Tahun 1975, produktivitas tebu dan hablur justru terus mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya (Bambang, 2007). Desa Setonorejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kras Kabupaten Kediri yang memiliki potensi tinggi untuk usahatani tebu, sehingga kebanyakan masyarakat di desa Setonorejo adalah petani tebu. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis menggunakan metode SFA (Stochastic Frontier Analysis) dengan menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani tebu. Bendasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani tebu pada taraf kepercayaan 95% adalah luas lahan, pupuk kimia, pupuk organik, pupuk tetes, jumlah tenaga kerja dan tingkat pendidikan. Secara rata-rata petani tebu di Desa Setonorejo, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri sudah mencapai efisien secara teknis, karena mean efficiency yang diperoleh sebesar 0,8436, semakin angka efisiensi teknis mendekati angka 1 maka dapat dikatakan hasil rata-rata produksi tersebut semakin efisien secara teknis.