Peran Modal Sosial Kelompok Wanita Tani (KWT) Tirto Alami Terhadap Pengembangan Program Kampung Unggulan Komoditas Pertanian di Kampung Jahe Kelurahan Petamanan Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan

Main Author: Qomaria, Lailatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173338/
Daftar Isi:
  • Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan membuat program kampung unggulan komoditas pertanian dengan memilih komoditas jahe sebagai komoditas unggulan di wilayah Kelurahan Petamanan Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan. Penggerak utama pengembangan program ini dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Tirto Alami dibawah bimbingan petugas penyuluh pertanian. Sejak tahun 2016 pengembangan program kampung unggulan komoditas pertanian di Kampung Jahe mengalami penurunan tingkat keaktifan anggota KWT Tirto Alami. Peran aktif anggota KWT Tirto Alami dalam kegiatan kelompok sangat menentukan keberlanjutan program kampung unggulan komoditas pertanian di Kampung Jahe. Kurangnya peran aktif anggota dapat diteliti dari segi norma atau aturan yang ada apakah sudah mampu menciptakan keteraturan anggota dalam kegiatan kelompok. Selain itu juga dilihat dari bagaimana kepercayaan yang terjalin dalam hubungan jaringan kerjasama antar anggota kelompok maupun dengan pihak diluar kelompok. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur modal sosial yang dimiliki KWT Tirto Alami dan peran modal sosial tersebut dalam pengembangan program kampung unggulan komoditas pertanian di Kampung Jahe. Penelitian ini dilakukan di Kampung Jahe di Kelurahan Petamana Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan informasi dan data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam, kuisioner dan dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan pada 5 key informan yang terdiri dari pihak dinas pertanian, penyuluh pertanian, ketua, sekertaris dan bendahara kelompok. Sedangkan penyebaran kuisioner dilakukan pada seluruh anggota kelompok sebanyak 30 anggota. Analisis data dilakukan dengan metode interaktif meliputi pengumpulan data, reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) KWT Tirto Alami merupakan pengelola program kampung unggulan komoditas pertanian dengan komoditas unggulan jahe yang ada di Kampung Jahe Kelurahan Petamanan. Tujuan dibentuknya KWT Tirto Alami untuk meningkatkan pendapatan anggota melalui komoditas unggulan jahe. KWT Tirto Alami memiliki susunan kepengurusan yang terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara dan juga seksi-seksi. Adanya susunan kepengurusan yang ada di KWT Tirto Alami berfungsi mengatur dalam kegiatan kelompok yang meliputi kegiatan budidaya tanaman jahe hingga pengolahan pasca panen dan pemasaran produk olahan jahe (2) KWT Tirto Alami sudah memiliki aturan tertulis yang telah disepakati bersama, adanya kebiasaan saling menegur anggota yang tidak melaksanakan kegiatan dan adanya semangat kompetisi untuk menjadi lebih unggul dari kelompok lainnya. Namun adanya aturan-aturan tersebut belum diimbangi dengan adanya sanksi yang tegas sehingga anggota sering melanggar aturan yang telah disepakati. Kepercayaan yang dimiliki KWT Tirto Alami dalam kelompok dan dengan pihak lain yang membantu kelompok sudah ada. Kepercayaan tersebut diwujudkan dengan adanya sikap saling membantu dalam kegiatan kelompok. KWT Tirto Alami memiliki hubungan kerjasama dengan pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan, pihak penyuluh pertanian, KWT lain, pelanggan tetap, dan pemasok bahan pendukung produk olahan jahe. Kerjasama tersebut juga didasari untuk memasarkan produk olahan jahe kelompok kepada masyarakat luas. Namun sayangnya pemasaran kelompok masih belum efektif karena hanya dilakukan pemasaran dari mulut ke mulut (3) adanya norma atau aturan yang telah disepakati bersama belum mampu berperan dalam mengatasi permasalahan kelompok yaitu adanya penurunan keaktifan anggota dalam kegiatan kelompok, selanjutnya dengan adanya rasa saling percaya antar anggota mampu meningkatkan kepedulian sosial antar sesama anggota dan mempererat hubungan kerjasama sesama anggota maupun dengan pihak di luar kelompok, dan adanya jaringan yang dimiliki kelompok mampu memudahkan akses informasi kepada kelompok. Saran yang dirumuskan berdasarkan hasil yang didapat adalah (1) . Bagi KWT Tirto Alami perlu dibuat adanya sanksi yang tegas bagi anggota kelompok yang tidak melaksanakan kegiatan kelompok,seperti apabila ada anggota yang tiga kali berturut-turut tidak melaksanakan piket perawatan tanaman di Greenhouse maka tidak boleh mengambil bibit jahe di Greenhouse atau tidak boleh mendapatkan jatah bantuan bibit dari Dinas Pertanian (2) Bagi Dinas Pertanian dan Penyuluh Pertanian hendaknya memberikan pelatihan kepada KWT Tirto Alami terkait pemasaran produk dan mengenalkan kelompok dengan pemasaran online sehingga pemasaran produk yang dilakukan oleh kelompok tidak hanya berfokus pada lingkungan sekitar Kelurahan Petamanan dan tidak hanya melalui promosi dari mulut ke mulut (3) Bagi peneliti lain hendaknya meneliti lebih dalam terkait unsur-unsur modal sosial yang ada dalam kelompok dengan menggunakan variabel-variabel unsur modal sosial yang berbeda seperti menggunakan variabel unsur modal sosial hubungan timbal balik antara penyuluh pertanian dengan anggota kelompok sehingga mampu mencakup keseluruhan unsur modal sosial yang ada pada suatu kelompok.