Pengaruh Mulsa dan Pupuk Bokashi pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bit Merah (Beta vulgaris L.) di Dataran Rendah
Main Author: | Adirama, Ririe Arjune |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173336/ |
Daftar Isi:
- Bit merah merupakan tanaman semusim dengan akar tunggang yang tumbuh menjadi umbi. Salah satu permasalahan yang terjadi dalam budidaya bit merah adalah kondisi lingkungan untuk budidaya bit merah yang terbatas. Upaya dalam meningkatkan produksi bit merah yaitu modifikasi iklim mikro tanaman dengan pemanfaatan dataran rendah sebagai lahan budidaya dengan pemberian mulsa serta pupuk organik. Mulsa plastik hitam perak memberikan pengaruh terhadap suhu dan kelembaban didalam dan dipermukaan tanah. Pemberian pupuk organik bokashi mampu memperbaiki kondisi tanah dalam menjaga kelembaban dan kadar air didalamnya sehingga dapat menunjang pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mendapatkan kombinasi antara pengaruh mulsa dan dosis pupuk bokashi yang tepat terhadap manipulasi iklim mikro tanaman bit merah didataran rendah. Hipotesis yang diajukan adalah penggunaan mulsa plastik hitam perak dengan dosis pupuk 30 ton ha-1 mampu memberikan iklim mikro yang sesuai sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil umbi bit merah. Penelitian dilaksanakan di Agro Techno Park kebun Jatikerto Universitas Brawijaya Malang bulan Desember 2018 hingga Maret 2019. Alat yang digunakan adalah penggaris, timbangan analitik, meteran, gembor, Leaf Area Meter, jangka sorong, Royale Horticultural Society (RHS colour chart), cetok, cangkul, oven, alat tulis, termometer tanah, soiltester, lux meter dan thermohygrometer. Bahan yang digunakan adalah benih bit merah, mulsa plastik hitam perak, dan pupuk bokashi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 24 satuan perlakuan. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan pertumbuhan (luas daun, panjang tanaman, jumlah daun dan warna daun), hasil (diameter umbi, berat segar umbi, berat segar tanaman, berat kering tanaman, produktivitas umbi, warna umbi dan grading ukuran umbi), dan lingkungan (suhu tanah, kelembaban tanah, cahaya pantul, suhu udara, dan kelembaban udara). Data pengamatan dianalisis menggunakan analisis data (uji F) dengan taraf 5% dan dilanjutkan uji BNJ dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan tanpa mulsa dengan penambahan pupuk bokashi 20 ton ha-1 mampu memberikan hasil yang berbeda tidak nyata pada parameter panjang tanaman diameter umbi, berat segar umbi, berat kering tanaman dan produktivitas umbi dengan perlakuan permberian pupuk organik bokashi dengan dosis perlakuan tertinggi. Selisih hasil produktivitas umbi bit merah didataran rendah perlakuan tanpa mulsa + pupuk bokashi 10 ton ha-1 dengan perlakuan tanpa mulsa + pupuk bokashi 30 ton ha-1 yaitu 8,4 ton ha-1 atau 17,7% dan selisih hasil produktivitas umbi bit merah antara perlakuan penggunaan MPHP + pupuk bokashi 10 ton ha-1 dengan perlakuan penggunaan MPHP + pupuk bokashi 30 ton ha-1 yaitu 6,4 ton ha-1 atau 13,7%