Pengaruh lnformution Sharing dan Long Terrn Relution,ship Terhadap Kinerja Supply Chain l,[anagemenr Keripik Tempe (StLrdi Pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Kota N{alang)

Main Author: Salsabilla, Annisa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173333/
Daftar Isi:
  • Perkembangan dunia bisnis semakin cepat dan mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. Tingginya kesadaran konsumen akan kualitas produk tidak dibarengi dengan kemauan konsumen untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar. Konsumen justru memiliki preferensi terhadap produk dengan harga murah, dengan kualitas yang mampu bersaing. Persaingan bisnis ini berdampak langsung pada kegiatan produksi perusahaan. Maka pada tahun 1982 oleh Oliver dan Weber, dicetuskanlah konsep Manajemen Rantai Pasok atau supply chain management, yang merupakan suatu integrasi pemasok, pabrik, gudang, hingga toko secara efisien. Information sharing dan long term relationship merupakan dua dari beberapa faktor yang dijadikan tolak ukur keberhasilan supply chain management. Salah satu IKM dengan produksi dan kebutuhan bahan baku tinggi di Kota Malang adalah industri keripik tempe. Berdasarkan penelitian Yusriansyah (2012), kebutuhan bahan baku keripik tempe dapat mencapai 5000 kg/bulan. Ketersediaan bahan baku lantas akan menjadi penentu berjalan tidaknya kegiatan produksi keripik tempe. Maka, penting melakukan penelitian ini untuk melihat sejauh mana kedua dimensi supply chain management tersebut mampu mempengaruhi kinerja supply chain management. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh-pengaruh information sharing dan long term relationship terhadap kinerja supply chain management, dan (2) Untuk mendeskripsikan pengaruh information sharing dan long term relationship terhadap kinerja supply chain management. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel information sharing dan long term relationship berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja supply chain management. Analisis menggunakan WarpPLS menunjukkan variabel X1 memiliki p-value <0,001 dengan pengaruh terhadap kinerja SCM sebesar 31%. Sedangkan variabel X2 memiliki p-value 0,003 dengan pengaruh terhadap kinerja SCM sebesar 39%. Nilai adjusted R-squared menunjukkan angka 0,380. Hal tersebut berarti information sharing dan long term relationship secara simultan mempengaruhi kinerja supply chain management sebesar 38%, sedangkan 62% sisanya dijelaskan oleh variabel di luar model. Keterbukaan informasi mengenai kebutuhan perusahaan serta konsumen adalah hal yang paling berpengaruh dari variabel information sharing terhadap kinerja supply chain manajement. Variabel ini mempengaruhi kinerja SCM melalui pembagian informasi yang pasti dan sesuai kepada supplier ataupun distributor, sehingga tercipta rantai pasok yang efektif. Sedangkan variabel long term relationship mempengaruhi kinerja SCM melalui pengurangan biaya dan waktu perusahaan. Dimana jika tidak menerapkan long term relationship, perusahaan tidak memiliki satu supplier atau distributor terpercaya dengan sistem dan kontrak kerja yang telah matang dan disetujui oleh masin-masing pihak. Adanya long term relationship membantu rantai pasok dalam mengurangi risiko kecurangan yang dilakukan oleh salah satu pihak.