Pengaruh Komunikasi Pemasaran Word Of Mouth (Wom) Terhadap Minat Beli Konsumen Trifle Di Kota Malang
Main Author: | Salsabila, Edvien Syifa Fikri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173286/1/SKRIPSI%20EDVIEN%20SYIFA%20F.%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/173286/ |
Daftar Isi:
- Malang merupakan salah satu destinasi wisata favorit yang sering dikunjungi wisatawan domestik hingga mancanegara. Sebagai tujuan destinasi wisata, banyak pengusaha yang memanfaatkan peluang untuk berbisnis di bidang kuliner khususnya oleh-oleh khas Malang. Hingga saat ini sudah banyak produsen yang memproduksi oleh-oleh khas Malang. Semakin banyak dan berkembangnya produsen yang memproduksi oleh-oleh khas Malang, membuat setiap produsen harus memikirkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien agar produknya mampu bersaing di pasar. Selain dari segi produk, hal yang harus diperhatikan adalah branding dan cara pemasaran. Strategi yang diterapkan akan berpengaruh dalam membangun suatu citra pada produk yang dapat menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth). Salah satu faktor pendorong word of mouth adalah merek. Merek yang baik adalah merek yang memiliki kekuatan merek dalam menarik kepekaan konsumen (brand equity). Strategi pemasaran dan branding yang baik akan memunculkan minat beli konsumen. Produk Trifle merupakan salah satu produk yang memiliki ekuitas merek tersendiri di mata konsumen. Trifle mengklaim bahwa produknya merupakan salah satu oleh-oleh khas Malang sehingga membuat produk ini menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk untuk dijadikan oleholeh. Namun, belum diketahui secara pasti seberapa besar kekuatan branding pada produk Trifle, begitu pula dengan keefektifan strategi pemasaran yang diterapkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh word of mouth terhadap brand equity dan minat beli konsumen Trifle karena dengan mengetahui pengaruhnya, akan mampu meningkatkan kesadaran merek dan volume penjualan sehingga dapat meningkatkan laba yang diterima oleh perusahaan. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu (1) mendeskripsikan elemen word of mouth produk Trifle, (2) mendeskripsikan brand equity produk Trifle, (3) mendeskripsikan minat beli konsumen produk Trifle, (4) menganalisis pengaruh word of mouth terhadap brand awareness dan minat beli konsumen Trifle, dan (5) menganalisis pengaruh word of mouth terhadap minat beli konsumen Trifle melalui brand awareness. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan melakukan pengujian pada konsumen Trifle di Trifle Soehat melalui pengisian kuesioner online dengan skala likert 1-5. Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu word of mouth, brand equity, dan minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan dua metode analisis, yaitu analisis deskriptif dan analisis jalur. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan ketiga variabel. Sementara analisis jalur digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel word of mouth (X) terhadap indikator brand awareness (M) dan variabel minat beli konsumen (Y) produk Trifle di Trifle Soehat. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan cara accidental sampling. Teknik ini dipilih karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui danii peneliti memiliki kriteria dalam penentuan responden. Responden yang diteliti adalah konsumen Trifle di Trifle Soehat sebanyak 112 orang. Teknik penentuan sampel online yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang dipilih (recruited sample) dimana sampel yang dijadikan responden penelitian bertemu secara tidak sengaja di lokasi penelitian dan memenuhi kriteria responden. Sampel yang telah terpilih menjadi calon responden tersebut kemudian dihubungi melalui media sosial WhatsApp untuk mengisi kuesioner online. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa: (1) elemen pembentuk word of mouth terdiri dari talkers, topics, tools, taking part, dan tracking, (2) empat elemen brand equity terdiri dari brand awareness, brand associations, perceived quality, dan brand loyalty, (3) empat indikator yang menjelaskan minat beli konsumen, yaitu minat transaksional, minat referensional, minat preferensional, dan minat eksploratif, (4) word of mouth berpengaruh signifikan terhadap brand awareness dan minat beli konsumen Trifle, serta (5) word of mouth berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen Trifle melalui brand awareness dengan pengaruh tidak langsung sebesar 0,272. Hasil uji ketetapan model sebesar 60,9% menjelaskan bahwa hubungan struktural dari ketiga variabel yang diteliti adalah sebesar 60,9% sementara sisanya 39,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model penelitian ini. Beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu (1) terus menjaga bahkan meningkatkan pelayanan, (2) melakukan edukasi yang lebih sering mengenai klaim produk Trifle sebagai oleh-oleh khas Malang, dan (3) melakukan penambahan konten promosi yang informatif.