Studi Permasalahan antar Stakeholder dalam Pengelolaan Ekowisata Berbasis Community Based Tourism (CBT) (Kasus Ekowisata Boonpring Andeman Desa Wisata Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang)

Main Author: Roofi’u, Abdul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173264/
Daftar Isi:
  • Sektor pariwisata berwawasan lingkungan menjadi trend model pengembangan wisata. Ekowisata Boonpring Andeman merupakan salah satu ekowisata berbasis Community Based Tourism (CBT) dengan mengintegrasikan wisata alam, wisata edukasi dan wisata sejarah yang dikelola oleh kelompok masyarakat. Pengelolaan ekowisata melibatkan stakeholder yang saling berhubungan serta terlibat dalam proses komunikasi aktivitas pengelolaan ekowisata. Peran aktif stakeholder yang terlibat dalam proses komunikasi penting untuk keberhasilan pengelolaan ekowisata, maka dari itu penelitian ini membahas mengenai bagaimana proses komunikasi partisipatif antar stakeholder yang terlibat dalam Ekowisata Boonpring Andeman. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi potensi dan daya tarik Ekowisata Boonpring Andeman, 2) mengidentifikasi stakeholder yang terlibat dalam Ekowisata Boonpring Andeman, 3) mendeskripsikan saluran komunikasi antar stakeholder dalam pengelolaan Ekowisata Boonpring Andeman, 4) mengevaluasi proses komunikasi partisipatif stakeholder dalam pengelolaan Ekowisata Boonpring Andeman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Ekowisata Boonpring Andeman Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Metode penentuan informan kunci (key informants) sebanyak 3 orang dan informan pendukung (supporting informants) sebanyak 12 orang, total informan dalam penelitian ini sebanyak 15 orang dilakukan secara purposive. Metode analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles and Huberman (1992). Hasil dari penelitian ini adalah 1) Ekowisata Boonpring Andeman memiliki daya tarik dan potensi yang layak untuk dikembangkan dan dijadikan sebagai tujuan wisata, 2) stakeholder yang terlibat dalam Ekowisata Boonpring Andeman terbagai menjadi stakeholder internal yang terdiri atas BUMDes Kerto Raharjo, kelompok sadar wisata, dan kelompok tani bambu, sedangkan stakeholder eksternal terdiri atas karang taruna, PKK, kelompok homestay, kelompok KRPL, pengrajin bambu, pedagang dan wisatawan, 3) komunikasi yang terjadi diantara stakeholder dilakukan secara langsung atau interpersonal dan pengunaan media yakni pemanfaatan media WhatsApp. Komunikasi secara langsung dilakukan baik individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Stakeholder internal secara aktif melakukan komunikasi secara langsung kaitannya dengan pengelolaan ekowisata, sementara stakeholder eksternal hanya terlibat dalam kegiatan tertentu. Komunikasi interpersonal pesan yang disampaikan beragam dan cenderung dua arah, komunikasi dengan penggunaan media WhatsApp, pesan yang disampaikan pada media WhatsApp biasanya terkait undangan atau instruksi tertentu sehingga arah pesan cenderung satu arah, 4) akses stakeholder internal dalam menyampaikan pendapat, kritik dan saran dapat dinilai mudah, memiliki kesempatan dalam mengikuti kegiatan dan kesempatan untuk saling menanggapi satu sama lain dapat dikatakan baik, sementara untuk stakeholder eksternal dikatakan cukup baik, karena stakeholder eksternal hanya terlibat dalam kegiatan tertentu. Pada aspek partisipasi stakeholder internal dan eksternal dapat dikatakan baik, terdapat kebebasan dalam menyampaikan pendapat kritik dan saran, meskipun partisipasi stakeholder eksternal hanya ketika ada agenda tertentu, sementara aspek self management stakeholder internal baik karena memiliki kemampuan perubahan untuk terlibat dalam perumusan kebijakan, sementara stakeholder eksternal kurang mampu untuk terlibat dalam perumusan kebijakan. Saran yang diberikan oleh peneliti yaitu 1) optimalisasi stakeholder internal dan eksternal. Kelompok tani bambu dan kelompok KRPL perlu diberikan pelatihan penguatan kelompok, serta dorongan untuk lembaga terkait dalam memberikan bantuan terkait keterampilan dan sumberdaya lainnya, 2) penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan stakeholder dalam proses komunikasi pengelolaan Ekowisata Boonpring Andeman.