Motivasi Petani dan Dampak dari Alih Fungsi Lahan Sebagai Usaha Pendukung dalam Pengembangan Wisata Pada Cafe Sawah di Desa Wisata Pujon Kidul
Main Author: | Harisetyana, Dewi Prima |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173257/ |
Daftar Isi:
- Desa Pujon Kidul memiliki potensi di sektor pertanian dan peternakan. 65% wilayah desa merupakan persawahan dengan komoditas yang dihasilkan berupa jagung dan tanaman hortikultura serta peternakan sapi yang menghasilkan susu sebagai produk unggulan. Daya tarik wisata yang dimiliki oleh Desa Pujon Kidul yaitu topografi desa yang berada di perbukitan dengan menampilkan bentang alam berupa pegunungan dan hamparan persawahan yang hijau, cuaca yang sejuk, dan keramahan warga serta makanan lokal yang ditawarkan. Salah satu atraksi unggulan Desa Wisata di Desa Pujon Kidul adalah Cafe Sawah. Pengunjung Cafe Sawah mengalami peningkatan setiap harinya. Peningkatan jumlah pengunjung diikuti dengan peningkatan usaha pendukung wisata yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Lahan yang digunakan untuk mendirikan usaha pendukung wisata adalah lahan pertanian, sehingga terjadi alih fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses terjadinya alih fungsi lahan menjadi usaha pendukung wisata, mengidentifikasi faktor yang mendorong motivasi untuk melakukan alih fungsi lahan, dan menganalisis dampak dari alih fungsi lahan menjadi usaha pendukung wisata Cafe Sawah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif Miles dan Huberman. Proses terbentuknya usaha pendukung wisata Cafe Sawah dimulai dari adanya Café Sawah, yang kemudian diikuti oleh masyarakat untuk mendirikan usaha pendukung wisata secara mandiri. Sebelum melakukan pembangunan usaha pendukung wisata, konsep usaha harus sesuai dengan peraturan desa dan mendapatkan persetujuan dari pemerintah desa dan Pokdarwis. Namun, ternyata masih banyak masyarakat yang tidak mengikuti proses tersebut dan memilih untuk membangun secara langsung, sehingga ditemukan bahwa terdapat pelaku usaha yang tidak melaporkan konsep usaha, menggunakan seluruh luas lahan pertanian, menawarkan jenis usaha yang sama, dan terdapat investor. Faktor yang mempengaruhi motivasi petani untuk melakukan alih fungsi lahan mejadi usaha pendukung wisata yaitu pengunjung Cafe Sawah ramai, mengikuti usaha pendukung yang sudah ada, diversifikasi mata pencaharian, menyediakan lapangan pekerjaan, dan meringankan beban keluarga. Kelima faktor yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa motivasi berdasarkan kebutuhan yang menjadi motivasi untuk mendorong petani melakukan alih fungsi lahan adalah kebutuhan ekonomi dan kebutuhan sosial. Dampak yang ditemukan dari alih fungsi lahan menjadi usaha pendukung wisata Cafe Sawah yaitu dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Dampak sosial dari adanya alih fungsi lahan menjadi usaha pendukung wisata yaitu terjadinya persaingan usaha, kearifan lokal berkurang, pola pemikiran berubah, dan kenakalan remaja berkurang. Sedangkan dampak ekonomi yang ditimbulkan yaitu membuka lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran, dan bertambahnya pendapatan. Dampak lingkungan dari adanya alih fungsi lahan yaitu lingkungan bersih, kualitas tanah menurun, dan akses jalan petani sekitar terganggu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, dapat dikemukakan beberapa saran yaitu: (1) Pemerintah Desa dan Pokdarwis perlu saling bekerjasama untuk mengawasi secara ketat terkait usaha pendukung wisata, (2) BUMDes dapat memanfaatkan kerjasama dengan mitra lembaga keuangan secara maksimal (3) Pemerintah desa, dan Pokdarwis perlu mengadakan sosialisasi dan pelatihan secara rutin mengenai pengelolaan usaha pendukung wisata, (4) peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh persaingan usaha pendukung wisata Cafe Sawah terhadap hubungan sosial masyarakat.