Pengaruh Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)

Main Author: Ginting, Egia Pranata
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173246/1/EGIA%20PRANATA%20GINTING%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/173246/
ctrlnum 173246
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/173246/</relation><title>Pengaruh Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)</title><creator>Ginting, Egia Pranata</creator><subject>632.5 Weeds</subject><description>Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah komoditas hortikultura&#xD; unggulan yang banyak dimanfaatkan umbinya. Pesatnya peningkatan industri&#xD; pengolahan makanan juga mempengaruhi peningkatan kebutuhan bawang merah di&#xD; dalam negeri hingga 5% setiap tahunnya di luar konsumsi untuk restoran, hotel dan&#xD; industri olahan. Kebutuhan bawang merah akan meningkat setiap tahunnya dan&#xD; perkembangan produksi bawang merah di Indonesia juga meningkat seiring dengan&#xD; perkembangan luas panennya. Namun, produktivitas pada tahun 2015 mengalami&#xD; penurunan di tahun 2016 dari 10,06 ton ha-1 menjadi 9,67 ton ha-1, produktivitas&#xD; mengalami penurunan sebesar 0,39 ton ha-1 (3,93 persen). Permintaan bawang&#xD; merah perlu diimbangi dengan kegiatan budidaya yang tepat sehingga produksi dan&#xD; produktivitas tidak mengalami penurunan karena adanya gangguan gulma. Populasi&#xD; gulma menentukan persaingan sehingga penurunan hasil produksi tanaman&#xD; semakin besar. Dalam hal pengendalian gulma ada beberapa cara yang dapat&#xD; dilakukan yaitu pengendalian dengan cara manual, mekanis, kultur teknis, hingga&#xD; kimia. Metode pengendalian yang paling banyak dilakukan pada saat ini adalah&#xD; secara kimiawi dengan menggunakan herbisida. Hipotesis dalam penelitian ini&#xD; adalah penggunaan herbisida berbahan aktif oksifluorfen dan penyiangan pada&#xD; waktu yang tepat dapat menekan pertumbuhan gulma, meningkatkan pertumbuhan&#xD; dan hasil tanaman bawang merah.&#xD; Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2019&#xD; di Desa Kasin, Kecamatan Karangploso, Provinsi Jawa Timur yang terletak pada&#xD; ketinggian 675 meter di atas permukaan laut. Alat yang digunakan ialah cangkul,&#xD; alat tugal, sabit, knapsack sprayer, ember, meteran, timbangan digital, oven,&#xD; penggaris, kamera digital, alat tulis, kertas label dan kuadran ukuran 40 cm x 40&#xD; cm. Bahan yang digunakan dalam penelitian ialah bibit bawang merah varietas&#xD; Super Philip, herbisida dengan bahan aktif oksifluorfen 240 g l-1, herbisida dengan&#xD; bahan aktif Pendimethalin 330 g l-1, mulsa plastik hitam perak, jerami padi, pupuk&#xD; Urea, ZA, SP36 dan KCl, serta pupuk kandang sapi. Penelitian ini menggunakan&#xD; Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan pengendalian&#xD; gulma dengan masing-masing 4 ulangan sehingga terdapat 28 petak percobaan.&#xD; Perlakuan terdiri dari P0: Tanpa Penyiangan Gulma, P1: Bebas Gulma (Penyiangan&#xD; setiap 7 hari), P2: Penyiangan 15 hst dan 45 hst, P3: Herbisida bahan aktif&#xD; Oksifluorfen dengan dosis 1,5 l ha-1 + Penyiangan 45 hst, P4: Herbisida bahan aktif&#xD; Pendimethalin dengan dosis 1 l ha-1 + Penyiangan 45 hst, P5: Mulsa Plastik Hitam&#xD; Perak, P6: Mulsa Jerami padi. Uji perbandingan yang digunakan ialah BNT dengan&#xD; taraf 5%.&#xD; Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bebas gulma memberikan&#xD; pengaruh nyata dalam menekan pertumbuhan gulma, sehingga memberikan hasil&#xD; yang lebih baik dibanding perlakuan pengendalian gulma lainnya. Kombinasi&#xD; herbisida Oksifluorfen dengan dosis 1,5 l ha-1 + penyiangan 45 hst memberikan&#xD; hasil yang lebih baik dan berbeda nyata dibanding kombinasi herbisidaii&#xD; pendimethalin + penyiangan 45 hst. Perlakuan penyiangan 15 hst dan 45 hst,&#xD; perlakuan mulsa plastik hitam perak dan perlakuan mulsa jerami padi memberikan&#xD; pengaruh yang tidak berbeda nyata dalam meningkatkan hasil panen bawang&#xD; merah.</description><date>2019-08-20</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/173246/1/EGIA%20PRANATA%20GINTING%20%282%29.pdf</identifier><identifier> Ginting, Egia Pranata (2019) Pengaruh Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2019/360/051907124</relation><recordID>173246</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Ginting, Egia Pranata
title Pengaruh Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)
publishDate 2019
topic 632.5 Weeds
url http://repository.ub.ac.id/173246/1/EGIA%20PRANATA%20GINTING%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/173246/
contents Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah komoditas hortikultura unggulan yang banyak dimanfaatkan umbinya. Pesatnya peningkatan industri pengolahan makanan juga mempengaruhi peningkatan kebutuhan bawang merah di dalam negeri hingga 5% setiap tahunnya di luar konsumsi untuk restoran, hotel dan industri olahan. Kebutuhan bawang merah akan meningkat setiap tahunnya dan perkembangan produksi bawang merah di Indonesia juga meningkat seiring dengan perkembangan luas panennya. Namun, produktivitas pada tahun 2015 mengalami penurunan di tahun 2016 dari 10,06 ton ha-1 menjadi 9,67 ton ha-1, produktivitas mengalami penurunan sebesar 0,39 ton ha-1 (3,93 persen). Permintaan bawang merah perlu diimbangi dengan kegiatan budidaya yang tepat sehingga produksi dan produktivitas tidak mengalami penurunan karena adanya gangguan gulma. Populasi gulma menentukan persaingan sehingga penurunan hasil produksi tanaman semakin besar. Dalam hal pengendalian gulma ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu pengendalian dengan cara manual, mekanis, kultur teknis, hingga kimia. Metode pengendalian yang paling banyak dilakukan pada saat ini adalah secara kimiawi dengan menggunakan herbisida. Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan herbisida berbahan aktif oksifluorfen dan penyiangan pada waktu yang tepat dapat menekan pertumbuhan gulma, meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2019 di Desa Kasin, Kecamatan Karangploso, Provinsi Jawa Timur yang terletak pada ketinggian 675 meter di atas permukaan laut. Alat yang digunakan ialah cangkul, alat tugal, sabit, knapsack sprayer, ember, meteran, timbangan digital, oven, penggaris, kamera digital, alat tulis, kertas label dan kuadran ukuran 40 cm x 40 cm. Bahan yang digunakan dalam penelitian ialah bibit bawang merah varietas Super Philip, herbisida dengan bahan aktif oksifluorfen 240 g l-1, herbisida dengan bahan aktif Pendimethalin 330 g l-1, mulsa plastik hitam perak, jerami padi, pupuk Urea, ZA, SP36 dan KCl, serta pupuk kandang sapi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan pengendalian gulma dengan masing-masing 4 ulangan sehingga terdapat 28 petak percobaan. Perlakuan terdiri dari P0: Tanpa Penyiangan Gulma, P1: Bebas Gulma (Penyiangan setiap 7 hari), P2: Penyiangan 15 hst dan 45 hst, P3: Herbisida bahan aktif Oksifluorfen dengan dosis 1,5 l ha-1 + Penyiangan 45 hst, P4: Herbisida bahan aktif Pendimethalin dengan dosis 1 l ha-1 + Penyiangan 45 hst, P5: Mulsa Plastik Hitam Perak, P6: Mulsa Jerami padi. Uji perbandingan yang digunakan ialah BNT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bebas gulma memberikan pengaruh nyata dalam menekan pertumbuhan gulma, sehingga memberikan hasil yang lebih baik dibanding perlakuan pengendalian gulma lainnya. Kombinasi herbisida Oksifluorfen dengan dosis 1,5 l ha-1 + penyiangan 45 hst memberikan hasil yang lebih baik dan berbeda nyata dibanding kombinasi herbisidaii pendimethalin + penyiangan 45 hst. Perlakuan penyiangan 15 hst dan 45 hst, perlakuan mulsa plastik hitam perak dan perlakuan mulsa jerami padi memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata dalam meningkatkan hasil panen bawang merah.
id IOS4666.173246
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-28T06:57:00Z
last_indexed 2021-10-28T06:57:00Z
recordtype dc
_version_ 1751454095480193024
score 17.538404