Analisis dan Strategi Mitigasi Risiko Rantai Pasok Produk Beras Organik di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri
Main Author: | Dikna, Helen Melsa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173245/ |
Daftar Isi:
- Konsumsi beras pada tingkat rumah tangga yang tinggi menyebabkan penetapan regulasi untuk mengatur dan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Salah satu upaya peningkatan kualitas padi dilakukan oleh pemerintah dengan pengembangan program pertanian organik. Komoditas pertanian seringkali memiliki risiko yang cukup tinggi. Maka dari itu risiko memerlukan pengelolaan, yang disebut dengan manajemen risiko untuk menurunkan tingkat probabilitas ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian atau kehilangan. Risiko dapat mengancam keseluruhan supply chain dari pemasok awal hingga konsumen yang harus dihadapi oleh setiap pelaku yang ada dalam rantai pasok. Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi rantai pasok beras organik di lokasi penelitian; (2) Mengidentifikasi komponen risiko dan prioritas risiko yang dihadapi pada pelaku rantai pasok beras organik di lokasi penelitian; (3) Menentukan strategi untuk pengendalian komponen risiko prioritas pada setiap rantai pasok beras organik di lokasi penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku rantai pasok kecuali konsumen yaitu petani, penggiling, dan paguyuban. Metode yang digunakan yaitu Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Pelaku rantai pasok produk beras organik di Kecamatan Kepung yang terlibat langsung dengan konsumen maupun tidak antara lain petani, penggiling, dan paguyuban. Terdapat enam komponen risiko rantai pasok yang dihadapi oleh pihak petani, pada variabel produksi yaitu risiko mengenai kondisi tanah dan bahan organik sebagai prioritas risiko memiliki nilai FRPN sebesar 5,32 dan tergolong dalam kategori rendah-sedang (Low-Medium). Terdapat enam risiko rantai pasok yang dihadapi oleh penggiling, pada variabel Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu risiko mengenai kurangnya minat tenaga kerja yang memiliki nilai FRPN sebesar 5,21 dan tergolong pada kategori rendah (Low). Terdapat lima komponen risiko rsiko rantai pasok yang dihadapi pihak paguyuban. Risiko prioritas yang dihadapi paguyuban yaitu risiko mengenai jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum mencukupi, dengan nilai FRPN sebesar 6,51 dan tergolong pada kategori sedang (Medium). Strategi mitigasi risiko rantai pasok produk beras organik di Kecamatan Kepung dianalisis dengan menggunakan AHP. Penentuan strategi mitigasi dengan bobot 0,737 pada faktor kondisi tanah dan bahan organik, memiliki alternatif strategi yaitu sosialisasi dan edukasi pada bidang pertanian organik, dengan bobot 0,459. Untuk mencapai target Pemerintah Kabupaten Kediri maka perlu diadakan kegiatan aktif pada kelompok tani serta pelatihan teknis pertanian organik seperti penyuluhan mengenai pupuk hayati dan pupuk organik, serta olah tanah konservasi. Selain itu pembentukan demplot dapat dilakukan sebagai upaya pembelajaran bagi petani dengan penguatan kapasitas sumberdaya.