Pemanfaatan Bakteri Rizosfer dan Bakteri Endofit Akar Tanaman Jahe (Zingiber officinale) di UB Forest untuk Menghambat Penyakit Layu Bakteri Pada Tanaman Jahe
Main Author: | Ilmi, Elok Miftahul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173244/ |
Daftar Isi:
- Tanaman jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman herbal yang banyak digunakan masyarakat Indonesia sehingga mendapatkan perhatian untuk dikembangkan di Indonesia, namun produksinya belum optimal. Salah satu penyebab penurunan produksi jahe yaitu gangguan penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh patogen Ralstonia solanacearum. Pengendalian penyakit tanaman saat ini mengacu pada konsep pengendalian hama terpadu (PHT) yang salah satu komponennya menggunakan bakteri antagonis. Bakteri antagonis pada penelitian ini diisolasi dari rizosfer dan endofit akar tanaman jahe di UB Forest. Penelitian bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri rizosfer dan bakteri endofit akar tanaman jahe yang bersifat antagonis terhadap R. solanacearum. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya mulai bulan November 2018 sampai dengan April 2019. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan: (1) Isolasi bakteri patogen R. solanacearum dan uji patogenesitas (2) eksplorasi dan isolasi bakteri rizosfer tanaman jahe (3) eksplorasi dan isolasi bakteri endofit akar tanaman jahe (4) seleksi bakteri rizosfer dan endofit akar tanaman jahe yang bersifat antagonis terhadap R. solanacearum (5) Uji Hipersensitif (6) Uji penghambatan bakteri rizosfer dan bakteri endofit akar tanaman jahe terhadap R. solnacearum (7) karakterisasi dan identifikasi bakteri antagonis terhadap R. solanacearum. Hasil eksplorasi didapatkan total 45 isolat dengan rincian 28 isolat bakteri rizosfer dan 17 isolat bakteri dari endofit akar. Berdasarkan hasil seleksi, terdapat 10 bakteri yang bersifat antagonis terhadap R. solanacearum dengan ditandai menghasilkan zona hambat yang bening, kemudian dipilih 6 isolat bakteri yang memiliki nilai zona hambat tertinggi yaitu R1.2, R10, R28, R2, E8, E2 untuk dilakukan pengujian selanjutnya. Dari hasil pengujian penghambatan patogen R. solanacearum pada cawan petri terdapat empat isolat bakteri antagonis yang memiliki kemampuan menghambat R. solanacearum lebih baik dari bakterisida streptomisin sulfat yaitu isolat R1.2, R2, R10 dan E2. Sedangkan terdapat dua isolat bakteri antagonis yang memiliki kemampuan menghambat R. solanacearum yang sama dengan bakterisida streptomisin sulfat yaitu isolat E8 dan R28. Hasil identifikasi secara morfologi, fisiologi dan biokimia menunjukkan isolat bakteri R1.2, R10, R2, E8, E2 termasuk genus Pantoea sp. Sedangkan isolat R28 termasuk genus Clostridium sp.