Perilaku Petani Terhadap Risiko Produksi Pada Sawah Tadah Hujan Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi (Kasus di Desa Pakisaji, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar)

Main Author: Hidayati, Ayun
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173237/
Daftar Isi:
  • Tujuan (goal) dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh masukan dalam upaya peningkatan pendapatan usahatani padi tadah hujan di Desa Pakisaji, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Perilaku petani terhadap risiko dalam kegiatan usahatani sangat menentukan hasil produksi yang berdampak pula pada tingkat pendapatan yang diperoleh petani. Selain itu adanya faktor cuaca dan ketersediaan air juga mempengaruhi hasil produksi. Masalah produksi berkenaan dengan sifat usahatani yang selalu bergantung pada alam didukung faktor risiko yang menyebabkan tingginya peluang-peluang untuk terjadinya kegagalan produksi sehingga berakumulasi pada risiko pendapatan yang diterima petani (Kurniati, 2012). Pertanian sawah tadah hujan sangat berisiko mengalami kegagalan panen. Kecamatan Kademangan merupakan salah satu kecamatan yang petaninya masih mengusahatanikan padi tadah hujan yaitu sebanyak 3.889 rumah tangga (BPS Blitar, 2015). Masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai “sejauh mana perilaku petani menghadapi risiko produksi usahatani padi sawah tadah hujan berpengaruh pada tingkat pendapatan usahataninya”. Secara rinci permasalahan penelitian tersebut dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana tingkat pendapatan usahatani padi tadah hujan di Desa Pakisaji?; (2) Bagaimana tingkat risiko produksi padi sawah tadah hujan di Desa Pakisaji?; (3) Bagaimana perilaku petani terhadap risiko usahatani padi sawah tadah hujan di Desa Pakisaji? (4) Bagaimana pengaruh perilaku petani terhadap risiko pada tingkat pendapatan usahatani padi sawah tadah hujan di Desa Pakisaji? Penelitian ini dilakukan di Desa Pakisaji, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Kademangan merupakan salah satu lokasi yang masyarakatnya masih mengusahatanikan padi sawah tadah hujan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode stratified proportionated random sampling. Pada penelitian ini, digunakan tiga strata luas lahan garapan yaitu sempit, sedang, dan luas. Jumlah minimal sampel yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 16, namun responden yang digunakan sebanyak 37. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Tujuan pertama menggunakan uji beda rata-rata dilakukan untuk membandingkan rata-rata pendapatan padi tadah hujan di daerah penelitian dengan rata-rata pendapatan usahatani padi tadah hujan pada penelitian terdahulu. Tujuan kedua dilakukan dengan menganalisis tingkat risiko produksi usahatani padi tadah hujan di daerah penelitian dengan menggunakan perhitungan koefisien variasi (CV) untuk mengetahui tinggi atau rendahnya risiko produksi. Tujuan ketiga dilakukan dengan menganalisis perilaku petani terhadap risiko usahatani padi sawah tadah hujan di daerah penelitian menggunakan perhitungan tingkat keengganan risiko (K(s)) sehingga diperoleh kesimpulan mengenai proporsi petani yang berani mengambil risiko, netral terhadap risiko, atau menolak risiko. Tujuan keempat dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1) Rata-rata tingkat pendapatan usahatani per hektar padi sawah tadah hujan di daerah penelitian tergolong rendah; (2) Risiko produksi padi sawah tadah hujan di Desa Pakisaji tergolong tinggi dengan nilai koefisien variasi sebesar 0,67; (3) Keseluruhan petani padi sawah tadah hujan di daerah penelitian berperilaku menolak risiko (risk averter) dengan distribusi petani sebesar 78,4% sangat enggan mengambil risiko. Tingkat keengganan risiko (K(s)) di daerah penelitian rata-rata sebesar 1,49; (4) Perilaku petani berpengaruh negatif terhadap tingkat pendapatan usahatani per hektar Luas lahan garapan berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan usahatani per hektar sedangkan biaya pupuk ZA dan biaya pestisida per hektar berpengaruh negatif terhadap tingkat pendapatan usahatani per hektar. Faktor biaya benih, biaya pupuk organik, biaya pupuk urea, biaya pupuk phonska, dan biaya tenaga kerja per hektar tidak dapat disimpulkan pengaruhnya dalam penelitian ini karena kurang bervariasinya data antar responden.