Uji Efikasi Berbagai Jenis Herbisida Terhadap Gulma Pada Budidaya Kakao (Theobroma Cacao L.) Tanaman Belum Menghasilkan
Main Author: | Sitohang, Denny |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173226/1/DENNY%20SITOHANG%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/173226/ |
Daftar Isi:
- Kakao merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Hasil produksi kakao dapat dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan terutama bijinya. Jenis produk olahan kakao seperti coklat dan pasta. Menurut Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2016)Produksi nasional kakao di Indonesia tahun 2014 (728.414 ton), tahun 2015 (593.327 ton), dan pada tahun 2016 (658.99 ton). Pengembangan areal wilayah perkebunan kakao telah banyak dilakukan. Namun, masih terdapat masalah seperti adanya serangan OPT salah satunya gulma. Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki dan dapat merugikan tanaman yang dibudayakan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan gulma tersebut adalah dengan pengendalian kimia menggunakan herbisida. Pengendalian dengan menggunakan herbisida dianggap praktis, lebih cepat, dan hemat waktu. Herbisida yang digunakan dalam penelitian adalah tiga jenis bahan aktif yaitu herbisida 2,4 D dimetil amina yang memiliki termasuk pada herbisida purna tumbuh, herbisida Metilmetsufuron, dan Glifosat yang bersifat sistemik. Penelitian bertujuan mengetahui dosis herbisida yang efektif dalam pengendalian gulma kakao tanaman belum menghasilkan dan membandingkan berbagai bahan aktif herbisida yang digunakan. Hipotesis penelitian adalah pemberian dosis herbisida dengan berbagai bahan aktif pada dosis tertentu memberikan hasil yang efektif dalam pengendalian gulma kakao tanaman belum menghasilkan. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April-Juni 2019 di Desa Kemloko, Kecamatan Ngelegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian meliputi knapsack, meteran, tali rafia, gunting, penanda, nozel biru, gelas ukur, cangkul, timbangan analitik, dan oven. Bahan-bahan yang digunakan yaitu tanaman kakao yang belum menghasilkan, herbisida 2,4-D dimetil amina (VALINO 865 SL), Metilmetsufuron, Glifosat, air, dan gulma pada tanaman kakao. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan dosis herbisida 9 taraf yang diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang digunakan adalah P0: Kontrol, P1: Peyiangan Manual, P2: 2,4-D dimetil amina dengan dosis 1,5 l.ha-1, P3: 2,4-D dimetil amina 2 l.ha-1, P4: 2,4-D dimetil amina 2,5 l.ha-1, P5: 2,4-D dimetil amina 3 l.ha-1, P6: 2,4-D dimetil amina 3,5 l.ha-1, P7: Metilmetsufuron 20 g ha-1, P8: Glifosat 2,5 l.ha-1. Parameter pengamatan yaitu pengamatan gulma sebelum dan sesudah aplikasi. Pengamatan gulma sebelum aplikasi herbisida dilakukan analisis vegetasi awal dengan teknik Summed Dominance Ratio (SDR). Pengamatan setelah aplikasi yaitu pengamatan berat kering gulma, dan pengamatan fitotoksitas tanaman kakao dengan metode skoring. Dari data hasil pengamatan dilakukan analisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5 % dan apabila terjadi pengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji antar perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa herbisida 2,4 D dimetil amina, Glifosat, dan Metilmetsufuron dapat menekan bobot kering gulma Synedrella nodiflora, Ageratum conyzoides, Mikania micrantha, Dendrocnide moroides, Peperomia pellucida, Alternanthera brasiliana. Perlakuan 2,4 D dimetil amina pada berbagai dosis mampu menekan bobot kering gulma masing-masing spesies sedangkan herbisida Metilmetsufuron kurang efektif dalam mengendalikan gulma Mikania micrantha. Perlakuan ketiga jenis bahan aktif herbisida tidak menimbulkan gejala fitotoksitas pada tanaman kakao.