Pengaruh Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Pgpr) Dan Pupuk Organik Cair (Poc) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica Juncea L.)

Main Author: Lumbanraja, Gunawan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173221/1/GUNAWAN%20LUMBANRAJA%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/173221/
Daftar Isi:
  • Tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat, hal ini karena kandungan vitamin dan gizi yang terdapat pada tanaman sawi hijau sangat kompleks. Bagian tanaman sawi hijau yang dikonsumsi adalah daun dan juga batang yang masih muda. Tanaman sawi hijau memiliki beberapa kandungan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia antara lain protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, vitamin A, vitamin B dan vitamin C (Subin, 2016). Kandungan gizi yang terdapat dalam setiap 100 g tanaman sawi hijau berupa protein 23 mg; lemak 3 mg; karbohidrat 40 mg; Ca 220,0 mg; P 38,0 mg; Fe 2,9 mg; vitamin A 1940,0 mg; vitamin B 0,09 mg dan vitamin C 102 mg (Fransisca, 2009). Di Indonesia, petani banyak membudidayakan tanaman sawi hijau selain karena kandungan gizi yang tinggi dan banyak diminati oleh masyarakat, tanaman sawi hijau juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, umur relatif pendek (dapat dipanen pada umur ±30 hst), mudah dibudidayakan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Akan tetapi produktivitas tanaman sawi hijau di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2013 – 2017) mengalami fluktuasi. Fluktuasi yang terjadi pada produktivitas tanaman sawi hijau ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti penggunaan pupuk dan nutrisi yang kurang tepat serta adanya serangan hama / gulma maupun penyakit dan berbagai faktor budidaya yang lain seperti irigasi dan drainase lahan budidaya. Adapun upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman sawi hijau adalah dengan pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan pupuk organik cair (POC). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat konsentrasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan pupuk organik cair (POC) yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil maksimal tanaman sawi hijau. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April 2019 sampai dengan bulan Mei 2019 di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Pada penelitian ini terdapat 2 faktor, faktor 1 yaitu Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dengan 4 konsentrasi : G0 : tanpa PGPR (kontrol), G1 : 5 ml L-1 air, G2 : 10 ml L-1 air dan G3 : 15 ml L-1 air. Faktor 2 yaitu Pupuk Organik Cair (POC) dengan 4 konsentrasi : P0 : tanpa POC (kontrol), P1 : 10 ml L-1 air, P2 : 20 ml L-1 air dan P3 : 30 ml L-1 air. Dengan demikian, dari kedua faktor diperoleh 16 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh total 48 plot penelitian. Parameter yang diamati antara lain : tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), bobot segar total per tanaman (g), bobot segar total per petak (g), bobot segar total per hektar (ton), bobot segar konsumsi per tanaman (g), bobot segar konsumsi per petak (g) dan bobot segar konsumsi per hektar (ton). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dengan uji F dengan taraf 5 %, apabila antarperlakuan berpengaruh nyata, maka selanjutnya hasil analisis diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan PGPR dan POC terhadap bobot segar tanaman. Pada parameter bobot segar per tanaman, perlakuan PGPR 15 ml L-1 air + POC 30 ml L-1 air menghasilkan bobot segar total per tanaman dan bobot segar konsumsi per tanaman yang berbeda nyata dan lebih besar dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan perlakuan lainnya. Pada parameter bobot segar per petak, perlakuan PGPR 15 ml L- 1 air + POC 30 ml L-1 air menghasilkan bobot segar total per petak dan bobot segar konsumsi per petak yang berbeda nyata dan lebih besar dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan perlakuan lainnya. Pada parameter bobot segar per hektar, perlakuan PGPR 15 ml L-1 air + POC 30 ml L-1 air menghasilkan bobot segar total per hektar dan bobot segar konsumsi per hektar yang berbeda nyata dan lebih besar dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan perlakuan lainnya