Induksi Ketahanan Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Terhadap Patogen Rhizoctonia Solani Khun Dengan Inokulasi Beberapa Jamur Endofit

Main Author: Septia, Wulan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173208/1/WULAN%20SEPTIA%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/173208/
Daftar Isi:
  • Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas yang sangat penting karena telah menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia. Sedangkan produktivitas padi di Indonesia rendah disebabkan oleh serangan R. solani. Penggunaan pestisida kimia secara terus menerus dapat meningkatkan intensitas penyakit. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menguji tingkat ketahanan tanaman padi terhadap patogen R. solani dengan inokulasi beberapa jamur endofit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Kegiatan penelitian ini terdiri dari pengambilan tanaman uji dan tanaman yang bergejala hawar pelepah padi, isolasi dan perbanyakan jamur R. solani yang didapatkan dari gejala penyakit pada tanaman padi, isolasi dan perbanyakan jamur endofit yang diambil dari bagian daun dan pelepah tanaman padi dan jagung yang sehat, uji induksi ketahanan tanaman padi dengan cara inokulasi jamur endofit ke tanaman padi dan inokulasi jamur R. solani ke tanaman padi, dan analisis data. Rancangan percobaan yang dilakukan dalam uji induksi ketahanan tanaman padi terhadap patogen R. solani adalah Rancangan Acak Lengkap. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian jamur endofit yang didapatkan dari tanaman padi dan jagung yaitu jamur EPP1, jamur EDP, Fusarium sp., jamur EPP2, Helicosporium sp., Corynespora sp., Trichoderma sp., jamur EPJ, Lacellina sp., dan jamur EDJ. Pada uji antagonis, daya hambat tertinggi adalah jamur Lacellina sp. (56,76%) diikuti oleh jamur EDP (47,96%), dan jamur Helicosporium sp. (43,92%). Pada induksi, jamur Lacellina sp. (20%), jamur edp (20%), jamur Helicosporium sp. (20%) menghasilkan intensitas penyakit terendah diikuti oleh jamur edj (27%), jamur epj (40%), jamur Corynespora sp. (40%), jamur Trichoderma sp. (40%), jamur Fusarium sp. (60%), jamur epp2 (60%), jamur epp1 (80%).