Pengaruh Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Dan Pupuk Hijau (C. juncea) Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Strut.)

Main Author: Anisa, Khusnul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173206/
Daftar Isi:
  • Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) ialah komoditas hortikultura yang sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Kandungan gizi yang tinggi dan rasa yang enak membuat permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat. Rata-rata produktivitas jagung manis di Indonesia adalah 4,85 ton per ha (BPS,2015). Kesuburan tanah dapat ditingkatkan dengan menambahkan pupuk oganik. Kondisi tanah yang subur sangat penting bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis untuk tumbuh dengan baik. Pada penelitian yang akan dilakukan pupuk organik yang akan digunakan pupuk hijau. Pupuk hijau dipilih karena kandungan N lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang. Pupuk hijau mengandung N 4,3 % sedangkan pupuk kandang hanya sekitar 1,5 %. Pupuk hijau juga lebih cepat terdekomposisi sehingga unsur hara lebih cepat tersedia untuk tanaman. Peningkatan bahan organik tanah dapat dilakukan dengan menambahkan amelioran ke dalam tanah. Pupuk hijau termasuk amelioran yang dapat menambah bahan organik tanah (Nisa et al, 2016). Tumbuhan Crotalaria spp. atau orok-orok ialah tumbuhan legum yang berpotensi sebagai pupuk hijau. C. juncea ialah jenis yang umum digunakan sebagai pupuk hijau. Nitrogen ialah unsur hara yang berperan penting dalam pertumbuhan tanaman jagung terutama pada saat jagung dalam vase vegetatif. Kandungan N yang sangat rendah sekitar 0,02 % akan menyebabkan pertumbuhan tanaman jagung tidak optimal. Plant Grwoth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan pemberian pupuk hijau yang memiliki kandungan N tinggi dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk menagani masalah ketersedian N bagi tanaman. PGPR mengandung bakteri penambat nitrogen seperti genus Azospirillum, Rhizobium, Azotobacter dan bakteri pelarut fosfat seperti genus Bacillus, Pseudomonas, Arthrobacter, Bacterium, dan Mycobacterium (Biswas et al., 2000). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi antara dosis PGPR dan pupuk hijau C. juncea dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung manis serta untuk mengetahui pengaruh dosis PGPR dan pupuk hijau terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Hipotesis penelitian ini ialah di duga terdapat interaksi antara dosis PGPR dan dosis pupuk hijau C. juncea yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis serta kombinasi PGPR 30 ml dan pupuk hijau C. juncea 30 ton ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Dengan ketinggian 525 mdpl, dan suhu 22,40 – 24,30 C. Penelitian dilaksanakan pada bulan juli – oktober 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian ini di antara lain: cangkul, gembor, sabit, tali rafia, papan nama, rol meter, kamera, gunting, ember, knapsacksprayer, refractometer, timbangan analitik, penggaris dan alat tulis. Bahan yang digunakan ialah jagung manis varietas Talenta. Benih C. juncea.L.,NPK (15:15:15), PGPR, dan , Curacorn. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) diulang sebanyak 3 kali. Petak utama ialah pupuk hijau C. Juncea L. (J0= 0 t ha-1, J1 = 15 t ha-1, J2 = 30 t ha-1) dan anak petak ialah PGPR (P0 = PGPR 0 ml, P1 = PGPR 15 ml, P2 = PGPR 30 ml). Pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan menggunakan metode non destruktif dengan parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun dan ILD. Pengamatan panen yaitu bobot tongkol tanpa kelobot, diamater tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot,kadar gula dan hasil panen per hektar. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji F dengan taraf 5 % apabila terdapat pengaruh yang signifikan pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf uji 5 % untuk mengetahui adanya perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan baik pada parameter pertumbuhan dan hasil kombinasi perlakuan 30 ton ha-1 pupuk hijau dan 30 ml tan- menunjukkan hasil paling baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Interaksi antara perlakuan dosis pupuk hijau dan PGPR terjadi pada pengamatan diameter batang saat 56 hst, luas daun, indeks luas daun , bobot segar tongkol tanpa kelobot dan hasil panen tongkol tanpa kelobot per hektar dimana kombinasi dosis 30 ml PGPR dan 30 ton ha-1 pupuk hijau C. juncea meningkatkan masing-masing sebesar 12,9 %, 52,1 %, 52,1 %, 55,6 % dan 55,6 % dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Dosis 30 ton ha-1 pupuk hijau C. juncea meningkatkan tinggi tanaman hingga 40,02 % dan hasil tanaman jagung manis seperti panjang tongkol dan diameter tongkol meningkat hingga 19 % dan 13,9 % dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk hijau. Dosis PGPR 30 ml tanaman-1 dapat meningkatkan tinggi tanaman 10,2 %, jumlah daun 11,1 %, diameter tongkol 5 % dan panjang tongkol 7,9 % dibandingkan dengan perlakuan tanpa PGPR.