Efisiensi Komoditas Cabai Rawit (Capsicum frustencens L.) di Pasar Pujon Kabupaten Malang

Main Author: Rifa’i, Andika Putra
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173200/
Daftar Isi:
  • Cabai adalah rempah-rempah bernilai tinggi sejak masa silam hingga sekarang. Harga cabai rawit yang rentan berfluktuasi, menjadi kekhawatiran bagi petani cabai rawit. Di samping itu, fungsi pemasaran yang tidak berjalan dengan baik menyebabkan selisih harga yang di bayar konsumen dengan harga yang diterima petani menjadi besar. Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Menganalisis margin yang diperoleh masing-masing lembaga pemasaran komoditas cabai rawit di Pasar Pujon Kabupaten Malang. 2. Menganalisis efisiensi pemasaran komoditas cabai rawit di Pasar Pujon Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan di Pasar Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Pasar Pujon merupakan Pasar Induk yang menjadi salah satu sentra penghasil cabai rawit di Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penentuan responden pedagang cabai rawit yaitu metode sensus dengan 13 orang. Sedangkan metode penentuan responden lembaga pemasaran dan petani menggunakan metode snowball sampling. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan 1 tengkulak, 1 pedagang besar dan 17 responden petani. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif menggunakan analisis margin dan analisis efisiensi pemasaran (efisiensi harga dan efisiensi operasional). Pada saluran I terdapat satu lembaga pemasaran yaitu tengkulak. Harga beli dari petani sebesar Rp. 11.000,-/kg. Harga ini ditentukan oleh tengkulak. Sedangkan harga jual oleh tengkulak kepada konsumen sebesar Rp. 20.000,-/kg. Penetapan harga ini mengikuti harga pasar pada waktu penelitian yaitu pada minggu keempat bulan Maret 2019. Margin yang diterima oleh tengkulak sebesar Rp. 9.000,-/kg. Pada saluran II terdapat dua lembaga pemasaran yaitu tengkulak dan pedagang pengecer. Harga beli dari petani sebesar Rp. 11.000,-/kg. Harga ini ditentukan oleh tengkulak. Harga jual yang ditetapkan tengkulak kepada pedagang pengecer Pasar Pujon sebesar Rp. 15.000,-/kg. Harga jual pedagang pengecer Pasar Pujon kepada konsumen sebesar Rp. 20.000,-/kg. Margin yang diterima oleh tengkulak sebesar Rp. 4.000,-/kg dan margin yang diterima oleh pedagang pengecer sebesar Rp. 5.000,/kg. Pada saluran III terdapat dua lembaga pemasaran yaitu pedagang besar dan pedagang pengecer. Harga beli dari petani sebesar Rp. 11.000,-/kg. Harga ini ditentukan oleh pedagang besar. Harga jual yang ditetapkan pedagang besar kepada pedagang pengecer Pasar Pujon sebesar Rp. 14.000,-/kg. Harga jual pedagang pengecer Pasar Pujon kepada konsumen sebesar Rp. 20.000,-/kg. Margin yang diterima oleh pedagang besar sebesar Rp. 3.000,-/kg dan margin yang diterima oleh pedagang pengecer sebesar Rp. 6.000,/kg. Dari ketiga saluran pemasaran yang paling efisien yaitu saluran pemasaran kedua karena pada saluran pemasaran kedua margin yang diterima antara lembaga pemasaran merata. Pada efisiensi harga ketiga saluran pemasaran tersebut dapat dikatakan efisien dikarenakan selisih harga antara dua lembaga lebih besar dari biaya transportasi yang dikeluarkan. Pada efisiensi operasional dapat dikatakan belum efisien dimana pada ketiga saluran pemasaran persentase kapasitas angkut dibawah 100%.