Pengaruh Naungan dan Penjarangan Buah terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)
Main Author: | Kristanto, Dhayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173173/ |
Daftar Isi:
- Tomat tidak hanya berfungsi sebagai sayuran buah tetapi sering digunakan sebagai bumbu masakan, makanan dan minuman. Kebutuhan akan konsumsi tomat pada tahun 2015 mencapai 4,18 kg per kapita dan meningkat pada tahun 2016 mencapai 4,46 kg per kapita (BPS, 2017). Kendala yang dihadapi petani terletak pada ketidaksesuaian antara kualitas yang dibutuhkan konsumen dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh petani. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman dan memperhatikan teknik budidaya tanaman. Salah satu bentuk rekayasa lingkungan yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan naungan. Penggunaan naungan dilakukan karena memberikan manfaat untuk mengatur intensitas penyinaran matahari. Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan penjarangan buah yang berfungsi untuk mengurangi persaingan penggunaan fotosintat antara buah dan bunga agar dapat terkonsentrasi untuk perkembangan buah. Berdasarkan uraian diatas, penelitian mengenai penggunaan naungan dan penjarangan buah perlu dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan kualitas buah tomat. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang selama 5 bulan dengan waktu pelaksanaan Januari – Mei 2019. Alat yang digunakan ialah pot tray, paranet, bambu, luxmeter, refraktometer, jangka sorong, timbangan analitik, gelas ukur, penggaris atau meteran, sprayer, alat tulis, dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu Benih tomat varietas tymoty, tanah, pupuk kandang kambing, air, polybag ukuran 35 cm x 35 cm dan tali rafia. Pupuk yang digunakan meliputi pupuk SP36, pupuk Urea, pupuk KCl, dan pupuk ZA. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan Pola Tersarang (Nested) dengan menggunakan 12 perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga didapat 36 satuan kombinasi perlakuan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 6 tanaman, sehingga didapatkan total tanaman sebesar 216 tanaman. Variabel pengamatan lingkungan meliputi pengamatan intensitas cahaya matahari dan variabel pertumbuhan yang diamati menggunakan metode pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, waktu muncul bunga, sedangkan variabel pengamatan panen meliputi bobot buah pertanaman, bobot buah per buah, volume buah, diameter buah, dan total padatan terlarut. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dengan uji tabel F dengan taraf 5%. Apabila hasil analisis ragam memberikan pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan perlakuan naungan dan penjarangan buah secara umum memberikan pengaruh terhadap pengamatan lingkungan mikro yaitu dapat menurunkan intensitas cahaya matahari dan memberikan pengaruh yang berbeda pada masing-masing parameter pengamatan. Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pada perlakuan penggunaan naungan dan penjarangan buah memberikan pengaruh yang nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, waktu muncul bunga, bobot buah per tanaman, bobot buah per buah, volume buah, dan diameter buah. Sedangkan pada parameter pengamatan total padatan terlarut menunjukkan hasil bahwa pada semua perlakuan memberikan pengaruh yang tidak nyata.