Analisis Sustainable Agricultural Supply Chain serta Faktor Enabler dan Faktor Barrier dengan Metode ISM pada Produk Jeruk Kecamatan Dau

Main Author: Herdiana, Selly
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173164/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Dau merupakan daerah penghasil jeruk. Pada kawasan ini tersebar lahan perkebunan jeruk dengan produksi rata-rata 760 ton per tahun dengan 2 jenis jeruk yang dibudidayakan yaitu jeruk manis (jeruk peras) dan jeruk keperok (jeruk kupas). Meskipun Kecamatan Dau menghasilkan produk jeruk dengan skala yang besar namun tidak menjamin keberlangsungan pertanian jeruk ini. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai macam tantangan yang harus dilalui oleh petani jeruk untuk penerapan keberlangsungan supply chain (sustainable supply chain). Ketiga tantangan tersebut berupa sifat jeruk yang tergolong kedalam produk musiman maka tidak setiap saat tersedia, terjadinya lonjakan pasokan saat musim panen tiba (bulkiness), dan sifat jeruk yang merupakan produk perishable. Ketiga challenge atau masalah ini mengganggu keberlangsungan supply chain dalam memenuhi triple bottom line (TBL) yaitu aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi channel yang berhubungan dengan supply chain jeruk Kecamatan Dau guna untuk mengukur tingkat sustainability pada supply chain jeruk Kecamatan Dau. Pengukuran tingkat sustainability dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada ketua kelompok tadi dari 3 desa yaitu Desa Selorejo, Desa Gadingkulon, dan Desa Petungsewu. Serta mengidentifikasi faktor pendukung (enabler factor) dan faktor penghambat (barrier factor) penerapan sustainable supply chain pada jeruk Kecamatan Dau. Analisis faktor enabler dan faktor barrier menggunakan metode interpretive structural modelling (ISM). ISM menggunakan pendekatan interpretif (berdasarkan penilaian seorang yang ahli di bidangnya) untuk menetapkan hubungan kontekstual di antara faktor-faktor yang berbeda dan terkait langsung dari suatu masalah. Hasil dari penelitian ini terdapat lima channel yang berhubungan dengan petani pada supply chain jeruk kecamatan Dau meliputi petani, ketua kelompok tani, pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan distributor produk subsidi pemeintah. Kelima channel memiliki pengaruh dalam tingkat sustainability pada supply chain jeruk. Sustainability pada supply chain jeruk Kecamatan Dau tergolong kurang sustainable, keberlangsungan supply chain jeruk dapat terancam keberhasilannya dalam segi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Nilai tingkat sustainability adalah sebesar 40% untuk aspek lingkungan, 48% untuk aspek sosial, dan 46% untuk aspek ekonomi. Maka dilakukan analisis faktor enabler atau faktor pendukung dan faktor barrier atau faktor penghambat untuk meningkatkan sustainability pada supply chain jeruk Kecamatan Dau. Berdasarkan hasil ISM didapatkan bahwa key enabler factor adalah dukungan dari pemerintah (E1) dan key barrier factor adalah kurangnya training dan edukasi (B3). Oleh karena perlunya dukungan pemerintah untuk memberikan training dan edukasi mengenai pentingnya penerapan sustainability serta benefit yang akan diterima.