Perancangan Kemasan Produk Grinder Pocket Coffee Nusantara dengan 5 Sense Theory dan Metode Kansei Engineering

Main Author: Sulistijo, Apta Hadyan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173162/
Daftar Isi:
  • UKM Grinder Pocket Coffee Nusantara adalah salah satu usaha kecil menengah yang bergerak dalam produksi kopi celup dalam kemasan kain strainer bag. UKM Grinder Pocket Coffee Nusantara terletak di Kota Malang, Jawa Timur. Dalam hal pemasaran produk untuk dapat masuk ke dalam toko-toko retail, UKM belum memiliki desain kemasan yang memenuhi standar. Hal tersebut menjadikan kendala bagi pihak UKM untuk dapat melakukan intensifikasi pasar dan penetrasi pasar. Oleh sebab itu perlu dilakukan perancangan desain kemasan produk kopi celup yang dapat memenuhi kriteria untuk dapat dipasarkan di toko-toko retail. Sehingga produk UKM Grinder Pocket Coffee dapat melakukan penetrasi dan intensifikasi pasar. Perancangan desain kemasan produk untuk penelitian ini menggunakan dua metode yakni metode 5 sense theory dan kansei engineering. Metode 5 sense theory pertama-tama digunakan untuk melakukan evaluasi terlebih dahulu dari desain kemasan yang saat ini digunakan untuk mengetahui penilaian responden mengenai daya tarik kemasan yang digunakan saat ini dengan memperhatikan aspek 5 sense. Kemudian dari hasil evaluasi tersebut dilakukan pengembangan desain kemasan dengan menggunakan metode kansei engineering. Pada penelitian ini aspek yang dilakukan pengembangan lebih lanjut hanya terbatas pada aspek sight saja sehingga dapat merancang desain kemasan yang dapat memikat dan menarik konsumen untuk dapat membentuk tingkah laku untuk melakukan pembelian dengan mengembangkan berdasarkan kata kansei yang didapatkan berdasarkan studi literatur pada penelitian sebelumnya dan diskusi baik dengan responden dan pihak UKM. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, evaluasi desain kemasan dengan menggunakan 5 sense theory menunjukkan kemasan yang digunakan oleh pihak UKM saat ini memiliki nilai rata-rata 6,48 untuk aspek sight, 6,47 untuk aspek touch, 3,53 untuk aspek smell, 5,65 untuk aspek sound, dan 0 untuk aspek taste. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, kemudian dilakukan perbaikan pengembangan desain kemasan kopi celup dengan menggunakan kansei engineering. Didapatkan 12 kata kansei yang dapat merepresentasikan perasaan responden ketika memikirkan sebuah desain kemasan kopi celup. Kemudian 12 kata kansei tersebut dijadikan dasar dalam pengembangan desain kemasan hingga didapatkan 8 alternatif desain kemasan. Hasil dari 8 desain alternatif kemasan tersebut dilakukan evaluasi kembali ke responden hingga didapatkan 3 desain alternatif kemasan yang terpilih dengan mempertimbangkan nilai utilities kemasan, responden preferences, dan penilaian kesesuaian kata kansei dengan desain alternatif kemasan yang dikembangkan. Rekomendasi yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah 3 alternatif desain kemasan terpilih yang dapat dijadikan pertimbangan untuk menjadikan desain nyata dan pemanfaatan aspek 5 sense dalam perancangan sebuah desain produk dengan lebih mendetailakan aspek yang dilakukan penilaian evaluasi serta melakukan analisa tingkat kepentingan aspek yang dianggap penting dalam evaluasi sebuah objek.