Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko K3 pada Pekerja Divisi Mekanik Menggunakan Metode HIRARC di PT. Varia Usaha Beton Malang
Main Author: | Wisnumurti, Kadek Satyam |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173150/ |
Daftar Isi:
- Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia merupakan aspek penting untuk melaksanakan suatu proses produksi pada industri manufaktur. Keterbatasan tenaga kerja yang memungkinkan untuk timbulnya kesalahan-kesalahan dapat berdampak pada efektifitas dan performansi dalam suatu industri manufaktur. Kesalahan kerja terjadi karena adanya interaksi yang buruk antara beberapa elemen seperti elemen manusia, elemen mesin, dan elemen lingkungan. Interaksi yang buruk antar elemen merupakan penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Riwayat kecelakaan pada PT. Varia Usaha Beton Malang menunjukkan bahwa terdapat banyak risiko akibat kecelakaan yang menyebabkan kerugian langsung maupun tidak langsung seperti biaya pengobatan dan kompensasi, serta kerusakan sarana produksi. Keselamatan Kerja (K3) sendiri menurut PP Republik Indonesia No.50 Tahun 2012 adalah kegiatan yang ditujukan untuk menjamin dan melindungi tenaga kerja yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan dengan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Proses penerapan program K3 tidak pernah terlepas dari proses identifikasi bahaya dan pengendalian resiko. Untuk itu dilakukan analisis risiko metode Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control (HIRARC). Hasil identifikasi bahaya dengan metode HIRARC menemukan sebanyak 39 temuan bahaya yang berasal dari tiga jenis kegiatan pada divisi mekanik yaitu perbaikan dan pemeliharan kendaraaan (truck mixer dan wheel loader), mesin batching dan generator set. Hasil penilaian risiko menunjukan terdapat 3 macam risiko yaitu risiko tinggi sebanyak 54 (64,28%), risiko sedang sebanyak 14 (16,67%), dan risiko rendah sebanyak 16 (19,04%). Setelah melakukan penilaian risiko, tahap selanjutnya adalah melakukan pengendalian risiko untuk setiap hazard yang telah dikelompokan berdasarkan sumber bahayanya seperti sumber bahaya mesin, aliran listrik, lingkungan kerja, material dan peralatan dan zat kimia. Pengendalian risiko yang diberikan merupakan eliminasi, subtitusi, perancangan, administrasi dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).