Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Organik Dan Anorganik Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica Oleraceae L.)
Main Author: | Megayanti, Ririn |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173137/1/RIRIN%20MEGAYANTI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/173137/ |
Daftar Isi:
- Kailan (Brassica oleracea L.) berasal dari China dan masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17. Sayuran ini sudah cukup popular dan diminati dikalangan masyarakat, sehingga memiliki prospek pemasaran yang cukup baik (Lingga, 2010). Berdasarkan data Departemen Pertanian tahun 2015, tercatat impor buah dan sayuran Indonesia triwulan pertama sebesar 259 ribu ton atau turun 29.2 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor buah dan sayuran tahun 2015 sebesar 957.5 ribu ton atau naik 33.5 persen dari tahun sebelumnya. Kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat semakin meningkat, sehingga harus diikuti dengan peningkatan produksi. Adapun faktor yang berpengaruh terhadap kualitas yang dihasilkan tanaman kailan diantaranya ialah unsur hara. Tercukupinya kebutuhan hara tanaman akan menghasilkan produk dengan kualitas dan nilai ekonomis yang tinggi. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan unsur hara pada tanaman dapat dilakukan dengan aplikasi penambahan pupuk organik dan anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya interaksi antara pemberian pupuk kandang kambing dan pupuk NPK pada pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jatimulyo pada bulan Januari hingga Maret 2019. Alat yang digunakan ialah polibag, cangkul, bak persemaian, alfaboard, penggaris, timbangan analitik, LAM (Leaf Area Meter), spektrofotometer, dan kamera. Bahan yang digunakan ialah benih kailan merk dagang Winsa, tanah, air, pupuk kandang kambing, dan pupuk NPK. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama pupuk organik yaitu pupuk kandang kambing yang terdiri dari 3 taraf (K0 = tanpa pupuk kandang, K1 = pupuk kandang kambing 5 ton ha-1, K2 = pupuk kandang kambing 10 ton ha-1) dan faktor kedua pupuk anorganik yaitu pupuk NPK yang terdiri dari 4 taraf (N0 = tanpa pupuk NPK, N1 = pupuk NPK 150 kg ha-1, N2 = 250 kg ha- 1 ,dan N3 = 350 kg ha-1. Perlakuan terdiri dari 12 kombinasi dan masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati ialah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total per tanaman, bobot segar konsumsi per tanaman, bobot segar akar per tanaman, dan kadar klorofil. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan. Apabila didapatkan hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjutan Beda Nyata Jujur (BNJ). Penelitian ini dilakukan pengamatan saat tanaman kailan berumur 14 HST, 21 HST, 28 HST, 35 HST, dan 40 HST saat panen. Pengamatan tanaman kailan dilakukan secara non destruktif yang meliputi variabel tinggi tanaman dan jumlah daun. Pengamatan panen yang diamati meliputi variabel bobot segar total tanaman per tanaman, bobot segar komsumsi per tanaman, bobot segar akar per tanaman, luas daun, dan kadar klorofil.Berdasarkan hasil penelitian pada parameter tinggi tanaman pada 21, 28, dan 35 HST, bobot segar total per tanaman, bobot segar konsumsi per tanaman, kadar klorofil a dan a+b menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan pupuk kandang kambing dan pupuk NPK. Sedangkan parameter tinggi tanaman pada 14 dan 40 HST, jumlah daun, luas daun, bobot segar akar, dan kadar klorofil b menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan pupuk kandang kambing dan pupuk NPK. Hasil yang diperoleh pada parameter bobot segar total tanaman dan bobot segar konsumsi paling tinggi ialah perlakuan K2N2 sebesar 117,30 gram dan 71,83 gram.