Peran Koperasi Dalam Peningkatan Kinerja Pengendalian Persediaan Bahan Baku (Studi pada UMKM Keripik dan Tempe Sanan)

Main Author: Liany, Ellen
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173136/
Daftar Isi:
  • Pertumbuhan industri skala kecil dan menengah berkembang meningkatkan perekonomian di daerah. Hal ini terbukti dengan banyaknya kawasan idustri di Kota Malang, salah satunya adalah Daerah Sanan yang merupakan perkumpulan dari UMKM pengrajin keripik tempe yang disebut sebagai ikon oleh-oleh khas Kota Malang. Banyaknya UMKM yang memproduksi keripik tempe menimbulkan persaingan untuk memenangkan pasar dan mempertahankan usahanya. Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat keripik tempe yaitu kedelai impor, tidak jarang kedelai impor juga sulit didaptakan dan terkadang terjadi keterlambatan. Oleh karena itu UMKM dituntut memiliki manajemen pengendalian persediaan yang tetap untuk mendukung proses kelancaran produksi. Salah satu faktor penunjang pengendalian persediaan yaitu keberadaan koperasi yang memiliki peran penting dalam perkembangan UMKM. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peranan koperasi dalam kegiatan produksi UMKM Keripik dan Tempe Sanan, dan menganalisis peranan koperasi terhadap kinerja pengendalian persediaan bahan baku. Penelitian ini di dilakukan di Sentra Industri Keripik dan Tempe Sanan. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara non probability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling, pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling, dimana sampel diambil karena sampel tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat serta dapat memberikan informasi yang diperlukan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 UMKM anggota koperasi dan 20 UMKM non anggota koperasi. Hasil penelitian menunjukan koperasi berperan dalam kegiatan produksi keripik tempe pada UMKM, dikarenakan koperasi memiliki peran sebagai unit unggulan penyedia bahan baku kedelai yang menjual kedelai dengan harga lebih murah Rp 50,- dibandingkan dengan harga kedelai di toko lain, selain itu lokasi koperasi yang tidak jauh dari UMKM dapat menekan biaya trasportasi sehingga meminimalkan biaya persediaan bahan baku. Koperasi juga berperan dalam peningkatan kinerja pengendalian persediaan bahan baku, hal tersebut dapat dilihat dari selisih perbandingan antara total biaya persediaan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan dengan menggunakan metode konvensional didapatkan selisih total biaya persediaan pada UMKM anggota koperasi lebih kecil dibandingkan dengan total biaya persediaan pada UMKM non anggota koperasi. Oleh karena itu koperasi perlu memperbaiki manajemen sumberdaya manusia untuk mengelola koperasi dan melakukan sosialisai kepada masyarakat mengenai pentingnya lembaga koperasi untuk mengenbangkan UMKM, selain itu perlu adanya kerjasama antara koperasi dengan baguyuban maupun lembaga instansi lain yang dapat menunjang perkembangan anggota.