Pengaruh Waktu Pre-Treatment Menggunakan Gelombang Mikro Pada Serat Bambu Petung (Dendrocalamus Asper) Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Bermatrik Epoxy
Main Author: | Akbar, Azimul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173130/ |
Daftar Isi:
- Material komposit sangat menarik perhatian industri yang skala besar maupun kecil dalam perkembangannya. Komposit sendiri masih sangat hangat dalam perkembangan industri di indonesia. Pemakaian komposit yang sintetis telah banyak diaplikasikan pada benda-benda yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Meskipun sudah banyak pengaplikasiannya, para pelaku industri tetap mencari trobosan terbaru guna menyempurnakan dan menanggulangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh materialmaterial kala ini, termasuk komposit sintetis dimana limbah yang ditimbulkan tidak dapat terurai secara alami sehingga akan menimbulkan dampak buruk jangka panjang untuk lingkungan. Salah satu usaha untuk menciptakan material komposit yang ramah akan lingkungan adalah dengan merubah bahan dasar material itu sendiri. Dari awalnya berbahan dasar sintetis diganti dengan menerapkan bahan dasar yang berasal dari alam, Mengingat serat alam akan terurai oleh lingkungan secara alami.Bambu petung (Dendrocalamus asper) merupakan salah satu bambu yang ada di Indonesia dan ketersediaanya sangat melimpah. Selain itu bambu petung memiliki kekuatan yang baik sehingga berdasarkan karakteristiknya dan ketersediaannya mampu dijadikan sebagai bahan penguat komposit. Pada penelitian ini penguat komposit yang digunakan ialah serat bambu petung tanpa perlakuan dan serat bambu petung yang diberi pre-treatment gelombang mikro menggunakan daya 440W dengan waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit pasca diberi perendaman NaOH 6% selama 1 jam. Pada pembuatan komposit metode yang digunakan adalah metode vacuum assisted resin infusion. Pengujian tarik dilakukan pada spesimen komposit berpenguat serat bambu petung menggunakan standar ASTM D638-01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu Pre-Treatment gelombang mikro menghasilkan nilai kekuatan tarik komposit yang semakin tinggi dikarenakan ikatan antara serat dengan matriks epoxy yang semakin baik. Namun peningkatan waktu lebih lanjut menyebabkan serat menjadi kering dan mengalami kerusakan. Kekuatan tarik teringgi didapat pada komposit berpenguat serat bambu petung dengan waktu pre-treatment 20 menit sebesar 168,35 MPa, selanjutya dengan waktu pre-treatment 10 menit sebesar 105,68 MPa, selanjutya serat bambu petung tanpa perlakuan sebesar 100,5MPa, dan terendah dengan waktu pre-treatment 30 menit sebesar 88,01 MPa pada spesimen komposit. Berdasarkan analisa melalui hasil pengujian foto makro menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan mengurangi cacat pull out dan debonding pada patahan komposit karena semakin meningkatnya adhesi antara serat dengan matriks epoxy. Selain itu hasil wettability juga menunjukkan bahwa kemampubasahan antara serat dengan matriks epoxy semakin baik seiiring meningkatnya waktu pemanasan gelombang mikro.