Model Perubahan Tutupan Lahan di Kawasan Pesisir Kabupaten Gresik

Main Author: Sianturi, Regina Ermandita Puspasari
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173111/
Daftar Isi:
  • Pertumbuhan sektor industri yang pesat di Kabupaten Gresik serta adanya pembangunan pelabuhan berskala internasional Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) menyebabkan peningkatan aktivitas-aktivitas di kawasan peisisir akibat multiplier effect dari kawasan industri dan JIIPE. Peningkatan aktivitas-aktivitas seperti perumahan, perdagangan dan jasa, serta transportasi mengakibatkan perubahan guna lahan yang dapat menyebabkan perubahan tutupan lahan. Model perubahan tutupan lahan di kawasan pesisir Kabupaten Gresik bertujuan untuk mengetahui perkembangan tutupan lahan di Kabupaten Gresik dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, serta pengaruhnya bagi aspek sosial-ekonomi Kabupaten Gresik secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren lahan terbangun meningkat setiap tahun, sedangkan RTH dan lahan kosong memiliki tren yang menurun setiap tahun. Lahan terbangun meningkat hingga 7.109 ha pada tahun 2017 dan merupakan peningkatan tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan permodelan perubahan tutupan lahan yang telah dilakukan, variabel yang mempengaruhi pertumbuhan lahan terbangun adalah: evidence likelihood, jarak dari pusat kota, jarak dari sungai, jarak dari pesisir, jarak dari ibukota kecamatan. Lahan terbangun diproyeksikan meningkat sebanyak 42% di tahun 2022 dan 14% di tahun 2027. Pada tahun 2027, lahan terbangun di kawasan pesisir akan jauh melebihi luas rencana RTRW. Diproyeksikan pada tahun 2027 terdapat seluas 76,71 Km2 lahan terbangun yang tidak sesuai dengan RTRW. Pertumbuhan lahan terbangun yang pesat berdampak pada aspek sosial-ekonomi Kabupaten Gresik antara lain yaitu: pertumbuhan ekonomi dan penduduk, peningkatan aksesibilitas, peningkatan tingkat pendidikan minimal dan fasilitas pendidikan, penurunan produktivitas di sektor pertanian dan perikanan, kegagalan mekanisme pasar lahan dan peningkatan industri berskala besar, serta pencemaran lingkungan.