Pengaruh Perbedaan Media Tanam Dan Konsentrasi Aplikasi Pgpr Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Labu Madu (Cucurbita Moschata)
Main Author: | Imani, Fahmi Lazuardi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173100/1/FAHMI%20LAZUARDI%20IMANI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/173100/ |
Daftar Isi:
- Maraknya bahan olahan pangan yang rendah gizi membuat krisis pangan sehat meningkat. Keragaman tanaman olahan pangan di Indonesia dapat dikembangkan untuk mengatasi masalah krisis olahan pangan bernutrisi, salah satu bahan olahan pangan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat adalah labu madu yang termasuk kedalam familia Cucurbitaceae. Mengingat labu mempunyai kandungan nutrisi yang cukup lengkap diantaranya yaitu β-karoten atau provitamin A, zat gizi seperti protein, karbohidrat, beberapa mineral seperti kalsium, fosfor, besi, serta beberapa vitamin, yaitu vitamin B dan C. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya melalui media tanam dan aplikasi PGPR yang tepat. Hal tersebut dikarenakan bahan tanam yang tepat mampu menyuplai unsur hara bagi tanaman. Selain penggunaan media tanam, dilakukan pemberian PGPR yang merupakan sekelompok bakteri menguntungkan bagi tanaman, berpotensi untuk merangsang pertumbuhan dan meningkatkan hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan mendapatkan interaksi terbaik dari penggunaan media tanam dengan pemberian PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman labu madu. Adapun hipotesis yang diajukan peneliti adalah terdapat interaksi antara perlakuan media tanam dengan pemberian PGPR, perlakuan media tanam dan peberian PGPR berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman labu madu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Maret 2019 di Rumah Plastik Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatimulyo, Malang. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian antara lain LAM (Leaf Area Meter), meteran, gembor, polibag besar (kapasitas polibag 5 kg), polibag semai (kapasitas polibag 1 kg), gawar, gunting pangkas, beaker glass, thermohygro meter, soil moisture meter, thermometer, lux meter, timbangan digital, jangka sorong, oven, paranet, baki, kamera dan alat tulis. Bahan-bahan yang digunakan ialah benih labu madu varietas Buldog F1, pupuk kandang kambing, Plant growthpromoting rhizobacteria (PGPR), pupuk kompos, arang sekam, dan alkohol 70 %. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL-F) dengan faktor pertama ialah media tanam yang terdiri dari 3 taraf yakni tanah (M0), pupuk kandang kambing (M1), campuran tanah dan pupuk kandang kambing (1 : 1) (M2). Sedangkan faktor kedua ialah konsentrasi aplikasi PGPR yang terdiri dari 3 taraf yakni 5 ml.L-1, 10 ml.L-1, dan 15 ml.L-1, sehingga secara keseluruhan terdapat 9 kombinasi perlakuan antara lain M0P1, M0P2, M0P3, M1P1, M1P2, M1P3, M2P1, M2P2, dan M2P3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan perobaan dengan masing – masing terdiri dari 3 tanaman sampel, sehingga total keseluruhan tanaman sampel sebesar 81. Pengamatan meliputi pengamatan pertumbuhan yang terdiri dari panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, umur berbunga, jumlah bunga, dan umur panen, sedangkan pengamatan hasil terdiri dari jumlah buah, panjang buah, diameter buah, bobot segar buah, bobot kering buah, bobot segar total tanaman, dan bobot kering brangkasan total tanaman. Analisa dataii menggunakan analisis ragam ANOVA dan dilanjutkan pengujian jika terdapat pengaruh yang signifikan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan media tanam dengan pemberian berbagai konsentrasi PGPR terhadap berbagai komponen pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman labu madu. Secara terpisah, perlakuan media tanam pupuk kandang kambing memberikan hasil paling tinggi pada pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang buah, diameter buah, bobot segar buah, bobot kering buah, bobot segar total per tanaman, dan bobot kering total per tanaman serta memberikan hasil paling cepat dalam umur berbunga dan umur panen tanaman. Sedangkan perlakuan konsentrasi PGPR menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata terhadap berbagai komponen pertumbuhan dan hasil tanaman labu madu