Pengaruh Pengembangan Pariwisata Terhadap Guna Lahan dan Sosial Ekonomi Nelayan Di Pesisir Kenjeran Kota Surabaya

Main Author: Hadidah, Zahrotul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173095/
Daftar Isi:
  • Pemanfaatan kawasan pesisir memberikan pengaruh yang berbeda baik terhadap sumber daya alam maupun bagi masyarakat lokal. Salah satu pemanfaatan kawasan pesisir adalah untuk kegiatan pariwisata. Aktivitas pariwisata dapat dikembangkan dan menghasilkan pengaruh positif dengan ikut meningkatkan perekonomian. Berdasarkan RTRW Kota Surabaya Tahun 2014-2034, pengembangan kegiatan pariwisata di Kota Surabaya berada di Pesisir Kenjeran. Selain difungsikan sebagai kegiatan pariwisata, Pesisir Kenjaran juga difungsikan untuk kegiatan perikanan. Sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, namun sekarang perkembangan kawasan tersebut mulai bergeser menjadi kawasan wisata. Akibat pengembangan wisata menyebabkan adanya perubahan guna lahan dan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan pariwisata terhadap guna lahan dan sosial ekonomi nelayan di Pesisir Kenjeran. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Data yang digunakan yaitu luas dan jenis guna lahan serta hasil kuisioner terhadap 265 responden yang merupakan nelayan di Kecamatan Bulak. Teknik analisis yang digunakan adalah kuantitatif dengan alat analisis yang terbagi atas analisis overlay dan analisis Partial Least Square (PLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata mempengaruhi guna lahan dan sosial ekonomi nelayan. Pengembangan pariwisata mempengaruhi guna lahan sebesar 96,1% dengan perubahan guna lahan yang didominasi oleh sarana penunjang wisata seperti perdagangan dan jasa, rekreasi, RTH, dan industri. Perubahan guna lahan tahun 2012-2014 didominasi oleh lahan kosong menjadi rekreasi seluas 40.101,67 m2 (49,5%). Tahun 2014-2016 didominasi oleh tambak menjadi industri seluas 18.465 m2 (39,77%). Tahun 2016-2018 didominasi oleh permukiman menjadi perdagangan dan jasa seluas 13.988,25 m2 (22%), tambak menjadi RTH seluas 13.194,95 m2 (20,75%), dan lahan kosong menjadi RTH seluas 12.252,36 m2 (19,27%). Pengembangan pariwisata mempengaruhi sosial nelayan sebesar 92,6% karena mengakibatkan meningkatnya migrasi sebesar 55,4% tahun 2013, meningkatnya keterampilan dalam mengolah hasil perikanan dan kerajinan kerang, dan ketergantungan terhadap pariwisata dengan berdagang serta membuka jasa penyewaan perahu wisata. Pengembangan pariwisata mempengaruhi kondisi ekonomi nelayan sebesar 97% karena meningkatkan kondisi ekonomi, dari 265 responden 75,85% merupakan nelayan memiliki pekerjaan sampingan disektor pariwisata sehingga meningkatkan pendapatan menjadi Rp.3.500.000->Rp.5.000.000/bulan, kesenjangan diantara nelayan karena pendapatan nelayan yang bekerja sampingan disektor pariwisata jauh lebih tinggi dari pada nelayan yang hanya bekerja disektor perikanan, serta memudahkan pemasaran produk karena kawasan wisata menjadi lokasi pemasaran.