Upaya Pengurangan Defect Produk Mukena dengan Menerapkan Metode Six Sigma di CV. Subur Makmur

Main Author: Muhammad, Faiz Reza
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173089/
Daftar Isi:
  • CV. Subur Makmur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian tekstil. Dalam kegiatan produksi perusahaan, sering terjadi kesalahan pada proses produksi yang menyebabkan cacat terutama produk mukena. Cacat yang terjadi diantaranya adalah bordir tidak sesuai dengan desain, kain kotor, jahitan bolong atau sobek dan ukuran tidak sesuai desain. Ketika terjadi cacat, perusahaan akan mengalami kerugian karena produk cacat tidak dapat dijual kepada konsumen atau dijual dengan harga yang jauh dibawah standar. Penelitian ini berfokus pada perbaikan proses produksi untuk mengurangi jumlah produk cacat sehingga dapat mengurangi kerugian dengan menggunakan metode six sigma. Penelitian ini menggunakan siklus define, measure, analyze, improve dan control (DMAIC), akan tetapi hanya terbatas pada tahap improve. Pada tahap define, akan dilakukan identifikasi produk cacat untuk mengetahui jenis-jenis cacat yang terdapat pada perusahaan, menetapkan tujuan penelitian, identifikasi critical to quality untuk mengetahui spesifikasi minimum perusahaan dan identifikasi cacat menggunakan diagram pareto untuk mengetahui jenis cacat mana yang paling berpengaruh terhadap produksi. Pada tahap measure, akan dilakukan pengendalian kualitas proses statistik menggunakan peta p, pengukuran tingkat kinerja dan kapabilitas proses. Pada tahap analyze, akan dicari penyebab masalah cacat dengan menggunakan diagram sebab-akibat dan failure mode and effect analysis yang kemudian akan ditentukan berdasarkan nilai RPN. Pada tahap improve, perlu ditambahkannya perbaikan pada perusahaan yang dapat meminimalisasi kerugian sehingga dapat meningkatkan untung pada perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada perusahaan masih terdapat produk cacat yang akan merugikan perusahaan dengan jumlah cacat yang melebihi target perusahaan. Pada tahap define, dapat diketahui bahwa jenis cacat yang paling berpengaruh adalah bordir tidak sesuai desain, kain kotor dan jahitan bolong atau sobek dan memiliki 3 CTQ. Pada tahap measure, dapat diketahui bahwa proses yang dilakukan oleh perusahaan masih belum stabil dengan adanya data out of control pada perhitungan peta kendali p. Nilai defect per million opportunity (DPMO) rata-rata didapatkan hasil perhitungan sebesar 25.322,079, level sigma sebesar 3,488 dan kapabilitas proses sebesar 1,163. Pada tahap analyze dapat diketahui bahwa faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya cacat antara lain manusia, mesin, metode dan material. Pada tahap improve, diberikan rekomendasi perbaikan yaitu penyangga vertikal, container FIFO, tempat benang dan pelatihan karyawan.