Pengaruh Pupuk Kalsium Dan Giberelin Pada Pertumbuhan, Hasil, Dan Kualitas Cabai Besar (Capsicum Annuum)

Main Author: Ariyadni, Devi Rachma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173066/1/10.%20Skripsi%20full%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/173066/
Daftar Isi:
  • Cabai besar (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas sayuran yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi karena memiliki peran yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di industri pangan cabai dimanfaatkan untuk campuran beraneka bumbu masakan seperti bahan sambal dan yang lainnya, sehubungan dengan hal tersebut kebutuhan cabai yang tinggi belum dapat terpenuhi karena masih kurangnya persediaan cabai di dalam negeri. Beberapa upaya perlu dilakukan, tidak hanya mengutamakan dalam segi kuantitas namun juga secara kualitas, sehingga untuk mendapatkan buah cabai besar dengan kualitas yang baik maka aplikasi Ca perlu dilakukan. Kualitas buah cabai yang baik terletak pada lamanya daya simpan (tidak mudah busuk), warna yang cerah, dan ukuran buah cabai (panjang). Kalsium (Ca) termasuk salah satu unsur hara esensial bagi tanaman, dan menurut (Abbasi et al., 2013) unsur ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas buah, menunda proses pematangan, dan memperpanjang umur simpan. Masalah lain yang sering dihadapi petani dalam budidaya cabai adalah hama / penyakit selain itu juga disebabkan oleh pengaruh kelainan fisiologis yang disebut blossom-end rot, yang disebabkan karena kekurangan unsur kalsium atau defisiensi unsur Ca. Sedangkan untuk meningkatkan kuantitas buah, maka aplikasi GA3 sangat diperlukan, GA3 dapat meningkatkan jumlah buah melalui terbentuknya bunga (Winten et al., 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kalsium dan giberelin pada pertumbuhan, hasil, dan kualitas buah cabai besar, serta untuk mendapatkan dosis pupuk kalsium dan konsentrasi GA3 yang tepat pada pertumbuhan, hasil dan kualitas cabai besar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan November 2018 di Kebun Percobaan Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah cangkul, sekop, gembor, pasak bambu, gunting, tali rafia, meteran, kertas label, kamera, pipet, hand sprayer, plastik mika, timbangan analitik. Bahan yang digunakan adalah tanah Alfisol, benih cabai varietas Santa 32, polybag ukuran 8 kg, zat pengatur tumbuh (GA3), pupuk kalsium (CaCO3), dan air sebagai perlakuan, pupuk Urea (46% N), KCl (60% K2O) dan pestisida. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), percobaan diulang dua kali dengan kombinasi 16 perlakuan sehingga diperoleh 32 satuan percobaan, 16 perlakuan tersebut diantaranya : H0 = Perlakuan kontrol (Tanpa Ca dan Giberelin) ; H1 = Perlakuan giberelin 50 ppm ; H2 = Perlakuan giberelin 100 ppm; H3 = Perlakuan giberelin 150 ppm ; H4 = Perlakuan kalsium 5 kg/ha ; H5 = Perlakuan kalsium 5 kg/ha + giberelin 50 ppm ; H6 = Perlakuan kalsium 5 kg/ha + giberelin 100 ppm ; H7 = Perlakuan kalsium 5 kg/ha + giberelin 150 ppm ; H8 = Perlakuan kalsium 10 kg/ha ; H9 = Perlakuan kalsium 10 kg/ha + giberelin 50 ppm ; H10 = Perlakuan kalsium 10 kg/ha + giberelin 100 ppm ; H11 = Perlakuan kalsium 10 kg/ha + giberelin 150 ppm ; H12 = Perlakuan kalsium 20 kg/ha; H13 = Perlakuan kalsium 15 kg/ha + iii ii giberelin 50 ppm ; H14 = Perlakuan kalsium 20 kg/ha + giberelin 100 ppm ; H15 = Perlakuan kalsium 15 kg/ha + giberelin 150 ppm. Pengamatan dilakukan secara non destruktif dan pengamatan panen, dengan mengambil 4 tanaman contoh untuk setiap petak pengamatan. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 14 hst, 28 hst, 42 hst, 56 hst. Pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga dan umur berbuah, jumlah bunga, jumlah buah dan persentase fruit set. Pengamatan panen yang dilakukan meliputi jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, kualitas buah. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang nyata dari kombinasi GA3 dan Ca pada komponen pertumbuhan, yang meliputi tinggi tanaman pada umur pengamatan 28 hst, 42 hst, 56 hst, jumlah daun pada umur pengamatan 42 hst dan 56 hst, jumlah bunga pada umur pengamatan 28 hst, 42 hst, 56 hst, jumlah buah pada umur 87 hst dan 94 hst, persentase fruitset, namun tidak adanya pengaruh yang nyata pada umur berbunga dan umur berbuah. Kemudian adanya pengaruh yang nyata pada komonen hasil yang meliputi: bobot buah per tanaman pada umur pengamatan 73 hst, 80 hst, 87 hst, 94 hst, kualitas buah pada pengamatan panjang buah, diameter buah dan bobot buah. Hasil penelitian pada perlakuan H12 (kalsium 15 kg/ha) menunjukkan hasil yang paling tinggi pada komponen hasil yang meliputi jumlah buah, bobot buah dan kualitas buah, namun pada perlakuan H3 (Giberelin 150 ppm) menunjukkan hasil yang paling tinggi pada komponen pertumbuhan seperti tinggi tanaman dan jumlah daun.