Ketahanan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Terhadap Penyakit Layu Fusarium Yang Ditanam pada Media Pasir Kuarsa AMB-P0K Dengan Inokulasi Mikoriza
Main Author: | -, Nurhalimah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173064/ |
Daftar Isi:
- Penyakit merupakan salah satu hambatan utama pada budidaya tanaman cabai rawit. Penyakit yang sering terdapat pada tanaman cabai adalah penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. capsici yang dapat menimbulkan kerusakan hingga 50%. Tingkat ketahanan terhadap F. oxysporum dapat dikategorikam agak tahan sampai sangat tahan. Informasi yang tepat mengenai penggunaan media pasir serta pemberian mikoriza yang diperlukan terhadap pertumbuhan tanaman serta ketahanannya terhadap intensitas serangan penyakit khususnya jamur pada tanaman sangat diperlukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui ketahanan tanaman cabai rawit terhadap penyakit layu fusarium yang disebabkan patogen Fusarium oxysporum f.sp. capsici yang ditanam pada media pasir kuarsa AMB-POK melalui inokulasi mikoriza. Penelitian dilaksanakan di Rumah kaca (Greenhouse) Jurusan Biologi, Fakultas Saintek, Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang, Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Farmasi, Universitas Ma chung Malang selama 5 bulan dari bulan Januari – Mei 2019. Tahapan penelitian yaitu penanaman tanaman uji dan inokulasi mikoriza, inokulasi jamur patogen Fusarium oxysporum f.sp. capsici, dan pemeliharaan tanaman. Variabel yang diamati yaitu waktu muncul gejala penyakit, keparahan penyakit, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan kadar saponin. Berdasarkan hasil penelitian pada tanaman cabai rawit terhadap ketahanan yang disebakan oleh penyakit layu fusarium dengan pemberian dosis masing-masing sebanyak 5, 10, dan 15 g. Hasil pengamatan menunjukan bahwa pemberian mikoriza sebesar 15 g pada media tanam AMB-P0K menunjukkan hasil yang baik dibandingkan dengan kontrol. Terlihat pada hasil tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah buah tanaman cabai rawit serta waktu muncul gejala penyakit dan keparahan penyakit akibat serangan penyakit layu fusarium. Hal tersebut diketahui berdasarkan pada hasil menurunnya keparahan penyakit pada perlakuan pemberian mikoriza 15 g sebesar (4,56 %) yang menunjukkan bahwa tingkat ketahanan tanaman meningkat dan berdampak pada tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah buah. Faktor lingkungan yaitu suhu, kelembaban tanah, pH, nutrisi N, P, dan K mempengaruhi perkembangan penyakit layu fusarium.