Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Kangkung Darat (Ipomoea Reptans Poir.)
Main Author: | Wirantikasari, Nanik |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173057/1/NANIK%20WIRANTIKASARI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/173057/ |
Daftar Isi:
- Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) ialah tanaman hortikultura semusim yang merupakan satu dari berbagai jenis sayuran daun yang banyak di tanam dan dikonsumsi di Indonesia. Berdasarkan data BPS (2017) produksi kangkung setiap tahunnya mengalami penurunan namun pada tahun 2013-2014 mengalami kenaikan, dengan data sebagai berikut 320,092 ton (2012), 308,477 ton (2013), 319,607 ton (2014), 305,071 ton (2015), 297,112 ton (2016). Untuk meningkatkan produksi kangkung diperlukan pemilihan varietas unggul. Selain pemilihan varietas unggul upaya lain yang dapat dilakukan adalah pemupukan yang tepat. Selain pemupukan dari luar, tanah telah menyediakan hara dan mineral yang cocok untuk tanaman. Namun, dalam jangka panjang persediaan hara dalam tanah semakin berkurang. Oleh karena itu, pemupukan suatu keharusan yang dilakukan dalam sistem pertanian. Penggunaan pupuk NPK dapat menjadi solusi dan alternatif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil dua varietas kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.). Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2019 sampai Mei 2019 di lahan terbuka di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan cangkul, penggaris, gunting, pisau, tali rafia, timbangan analitik, kertas label, LAM, kamera, alat tulis. Bahan yang dibutuhkan ialah benih kangkung varietas Bangkok LP-1 dan Serimpi, pupuk majemuk NPK. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, faktor pertama yaitu pupuk majemuk NPK dengan 5 dosis berbeda yang terdiri dari P0 tanpa pupuk (kontrol), P1 (1,75 g tan-1), P2 (2 g tan-1), P3 (2,25 g tan-1), dan P4 (2,5 g tan-1). Faktor kedua yaitu dua varietas kangkung yang terdiri dari varietas Bangkong LP-1 dan varietas Serimpi. Pengamatan dilakukan pada komponen pertumbuhan yang terdiri dari tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai). Pengamatan komponen hasil terdiri dari bobot segar total per tanaman (g), bobot segar konsumsi per tanaman (g) dan luas daun (cm2). Data pengamatan yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil pengujian terdapat pengaruh nyata dari perlakuan yang diberikan maka dilanjutkan dengan Uji Lanjutan yaitu Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan dosis pupuk dan varietas kangkung terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung, namun berbeda nyata antar perlakuan. Dosis pupuk pada perlakuan P4 (2,5 g tan-1) dan varietas Bangkok LP-1 secara umun memiliki nilai tertinggi dalam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar total per tanaman, bobot segar konsumsi dan luas daun dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk dan perlakuan lainnya.