Representasi Sosial Masyarakat terhadap Konsep Desa Wisata di Desa Wisata Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur
Main Author: | Ramadhani, Annisa Pradita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173055/ |
Daftar Isi:
- Sektor pariwisata merupakan sektor yang dapat membantu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia, terutama masyarakat tempat tujuan wisata. Daya saing untuk pariwisata ini dapat ditingkatkan dengan pembentukan konsep desa wisata. Desa wisata merupakan suatu daerah pedesaan yang memiliki daya tarik khusus sebagai daerah tujuan wisata. Masyarakat perlu memahami konsep desa wisata agar dapat mengembangkan dan memajukan desa wisata tersebut, tetapi pada kenyataannya masih terdapat beberapa masalah dalam pemahaman masyarakat mengenai konsep desa wisata. Representasi sosial dapat membantu dalam mengetahui pemahaman dan cara berfikir masyarakat terhadap konsep desa wisata. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis representasi sosial masyarakat terhadap konsep desa wisata di Desa Wisata Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur dan menganalisis hubungan representasi sosial masyarakat dengan Sapta Pesona di Desa Wisata Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan responden sebanyak 100 responden, di mana 50 responden untuk tahap anchoring dan 50 responden untuk tahap pengumpulan data dari kuesioner hasil objektifikasi dan tahap Sapta Pesona. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan tahap anchoring dan tahap objektifikasi untuk mengetahui hasil representasi masyarakat terhadap desa wisata, setelah itu melakukan analisis dengan metode analisis komponen utama (Principal Component Analysis) dan analisis korelasi. Analisis komponen utama dilakukan untuk membantu mengetahui komponen utama dari hasil representasi sosial masyarakat terhadap desa wisata, sedangkan analisis korelasi dilakukan untuk membantu mengetahui hubungan representasi sosial masyarakat dengan Sapta Pesona. Analisis korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi Spearman. Hasil dari representasi sosial masyarakat terhadap desa wisata ini yaitu indah, sejuk, wisata, alami, bunga, dan ramai. Bunga merupakan kata yang memiliki persentase tertinggi yaitu sebesar 30%. Hal ini menunjukkan bahwa bunga merupakan kata yang paling merepresentasikan Desa Wisata Tulungrejo karena desa wisata ini memiliki objek wisata taman bunga yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, selain itu Desa Wisata Tulungrejo juga terdapat wisata kebun bunga krisan. Hasil analisis PCA (Principal Component Analysis) pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga komponen yang terbentuk dari enam variabel hasil objektifikasi. Komponen satu diberi nama dengan Kondisi Desa Wisata yang terdiri dari kata indah, sejuk, dan alami, sedangkan pada komponen dua diberi nama Keunggulan Desa Wisata yang terdiri dari kata ramai dan bunga, selanjutnya pada komponen tiga diberi nama Daya Tarik Desa Wisata yang terdiri dari kata wisata. Hal ini menunjukkan bahwa menurut masyarakat kondisi Desa Wisata Tulungrejo memiliki kondisi yang indah, sejuk dan alami, ii sedangkan keunggulan yang dimiliki oleh Desa Wisata Tulungrejo adalah ramai dan bunga, dan daya tarik dari Desa Wisata Tulungrejo adalah wisata. Berdasarkan total nilai variasi dari ketiga komponen utama yang terbentuk ini mampu menjelaskan keseluruhan hasil representasi sosial terkait dengan Desa Wisata Tulungrejo sebesar 67,859%. Hasil analisis hubungan representasi sosial masyarakat dengan Sapta Pesona di Desa Wisata Tulungrejo menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bunga dari representasi sosial dengan unsur Sapta Pesona indah dan variabel bunga dari representasi sosial dengan unsur Sapta Pesona kenangan karena hasil nilai signifikansi yang didapatkan sebesar 0,043 dan 0,004 di mana hasil tersebut < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman bunga yang berada di Desa Wisata Tulungrejo memiliki hubungan yang nyata dan dapat mewakili dua unsur Sapta Pesona yaitu indah dan kenangan. Banyaknya tanaman bunga yang ada di Desa Wisata Tulungrejo dapat meningkatkan keindahan pada desa wisata tersebut, dan hasil koefisien korelasi yang negatif pada variabel bunga dari representasi sosial dengan variabel kenangan pada Sapta Pesona menunjukkan bahwa peningkatan bunga yang ada di desa wisata dapat mengurangi kenangan bagi para pengunjung karena banyaknya bunga yang ada di desa wisata dapat meningkatkan antusias para pengunjung untuk berfoto dan menyebabkan bunga di taman rusak akibat terinjak oleh pengunjung dan memberikan kenangan yang negatif bagi para pengunjung. Nilai tingkat koefisien korelasi dari representasi sosial dengan unsur Sapta Pesona ini secara keseluruhan masih menunjukkan tingkatan koefisien korelasi yang sangat rendah dan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksaanaan Sapta Pesona di Desa Wisata Tulungrejo belum maksimal dan dapat disebabkan karena alokasi dana desa yang diberikan pihak pemerintah desa belum sepenuhnya terpenuhi.