Pengaruh Kerapatan Naungan dan Dosis Pupuk Nitrogen Pada Pertumbuhan Hasil dan Kadar Antosianin Pada Bayam Merah (Amaranthus tricolor L)
Main Author: | Damanik, Rofida Nurliawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173054/ |
Daftar Isi:
- Bayam merah adalah salah satu sayuran yang kaya akan gizi. Salah satu gizi yang terdapat pada bayam merah adalah kandungan antosianin yang merupakan antioksidan untuk mencegah radikal bebas (Lingga, 2010) Pada tanaman, peran antosianin adalah sebagai tabir surya dalam melindungi kloroplas terhadap terhadap intensitas cahaya yang tinggi (Pebrianti, 2015). Karakteristik bayam merah sangat mudah tumbuh sehingga mudah untuk dibudidayakan di masyarakat. Oleh karena itu, bayam merah dapat ditanam di lingkungan rumah tangga seperti di pekarangan rumah atau lahan sempit. Tanaman yang ditanam di sekitar pekarangan berpotensi mendapatkan intensitas cahaya yang kurang optimal dikarenakan ternaungi oleh bangunan ataupun tanaman lainnya. Penurunan intensitas cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan jumlah antosianin pada bayam merah. Namun, disisi lain intensitas cahaya yang tinggi juga dapat menyebabkan rusaknya struktur kloroplas pada tanamanyang penting dalam proses fotosintesis. Proses fotosintesis akan optimal jika cahaya yang diserap klorofil juga optimal sehingga klorofil memiliki peran penting dalam proses fotosintesis. Klorofil pada tanaman dibentuk dengan peranan unsur hara nitrogen sebagai bahan penyusunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh intensitas cahaya yang berbeda melalui kerapatan naungan dan dosis pupuk nitrogen pada pertumbuhan hasil dan kadar antosianin bayam merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2018, di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatimulyo, Malang dengan ketinggian ± 460 mdpl, suhu rata-rata 23.7 ̊C. Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (Split Plot Design) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Perlakuan kerapatan naungan dengan paranet (N) sebagai petak utama terdiri atas : N0= tanpa naungan, N1= kerapatan naungan 25%, N2= kerapatan naungan 50%. Dosis pupuk nitrogen (P) sebagai anak petak terdiri atas P0=tanpa pupuk (0 kg N ha-1), P1= 55 kg N ha-1, P2 = 110 kg N ha-1, P3 = 165 kg N ha-1. Alat-alat yang digunakan meliputi cangkul, meteran, gembor, alat tulis, bambu, paku, papan nama, kamera, spektrofotometer, lux meter, timbangan analitik, leaf area meter (LAM), paranet hitam (25% dan 50%), pengaris. Bahan-bahan yang digunakan adalah biji bayam merah varietas Mira, pupuk nitrogen (ZA), SP-36, KCl, Furadan dan Dianzinon.Pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun, luas daun (cm2), kandungan klorofil, suhu, dan intensitas cahaya. Pengamatan hasil meliputi bobot segar per tanaman, bobot segar konsumsi, bobot segar total tanaman (ton/ha) dan kadar antosianin. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5% untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh nyata pada perlakuan. Apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji antar perlakuan menggunakan BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi pada perlakuan kerapatan naungan dan dosis pupuk nitrogen terhadap beberapa parameter pertumbuhan dan hasilyang meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun pada 30 hst, luas daun pada 20, 25 dan 30 hst, kandungan klorofil dan warna daun pada 20 hst, bobot segar total (gram), bobot segar konsumsi, bobot segar total tanaman (ton/ha).Pertumbuhan dan hasil bahwa bayam merah lebih optimal pada kondisi tanpa naungan dengan dosis pupuk nitrogen 165 kg ha-1. Pada kondisi kerapatan naungan 25%, pengaplikasian dosis pupuk nitrogen 165 kg ha-1 meningkatkan bobot segar total tanaman (ton/ha) dibandingkan dosis nitrogen lainnya. Pada kerapatan naungan 50%, penambahan dosis pupuk nitrogen 55 kg ha-1 meningkatkan hasil bobot segar total (ton/ha) lebih tinggi dibandingkan dosis pupuk nitrogen 110 kg ha-1, 165 kg ha-1 dan tanpa pupuk nitrogen.Tanaman bayam merah pada kerapatan naungan 25% dapat tumbuh lebih baik dibandingkan kerapatan naungan 50% karena pemberian naungan 50% menyebabkan pertumbuhan tanaman bayam merah lebih rendah dibandingkan kerapatan naungan 25% dan tanpa naungan. Dosis nitrogen yang optimum pada tanaman bayam merah adalah 110 kg ha-1 karena menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan kandungan klorofil yang tidak berbeda nyata dengan dosis 165 kg ha-1.Kadar antosianin pada bayam merah lebih dipengaruhi oleh pupuk nitrogen, yaitu pada perlakuan dosis pupuk nitrogen 165 kg ha-1 yang tidak berbeda nyata dengan dosis 110 kg/ha.