Pengaruh Kombinasi Hormon GA3 dan Pupuk Silika Terhadap Kualitas dan Kuantitas Benih Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.)
Main Author: | Sriyanto, Fajar Bagus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173045/ |
Daftar Isi:
- Akhir-akhir ini produksi buncis cenderung berfluktuasi, sementara itu konsumsi buncis terus meningkat. Selama lima tahun terakhir, produksi tanaman buncis cenderung mengalami penurunan. Selama tahun 2011-2015, produksi buncis mengalami penurunan dari yang awalnya 334.659 ton di tahun 2011 menjadi 322.097 ton pada 2012, 312.464 ton pada 2013, 301.786 ton pada 2014 dan 291.314 ton pada 2015 (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2016). Perlu perbaikan teknik budidaya untuk meningkatkan hasil buncis, diantaranya penggunaan benih yang lebih berkualitas. Benih yang berkualitas dan berkuantitas tinggi dapat diperoleh bila selama penanaman kebutuhan unsur hara dapat dipenuhi. Salah satu usulan perbaikan diantaranya diantaranya adalah dengan melakukan pengaplikasian hormon perangsang pertumbuhan giberelin dan pengaplikasian pupuk silika. Pengaplikasian hormon giberelin diharapkan mampu meningkatkan hasil, sedangkan pengaplikasian pupuk silika dapat meningkatkan kekerasan biji sehingga lebih tahan simpan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi hormon GA3 dan pupuk silika terhadap kualitas dan kuantitas benih buncis tegak (Phaseolus vulgaris L.). Hipotesis penelitian ini adalah penambahan hormon GA3 dan pupuk silika akan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas benih buncis tegak (Phaseolus vulgaris L.). Implikasi praktisnya, penggunaan benih buncis yang berkualitas akan mampu meningkatkan produktivitas tanaman buncis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juni 2018 di lahan percobaan PT Sang Hyang Seri (Persero) dengan ketinggian 1200 m dpl, dengan suhu rata-rata harian 24oC. Lahan percobaan tersebut terletak di desa Pandesari, kecamatan Pujon, kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, dengan 2 perlakuan yaitu konsentrasi hormon GA3 dan pupuk silika dengan masing-masing terdiri dari 4 taraf konsentrasi hormon GA3 yaitu G0 (GA3 0 ppm), G1 (GA3 50 ppm), G2 (GA3 100 ppm) dan G3 (GA3 150 ppm) serta 2 taraf pupuk silika yaitu S0 (silika 0%) dan S1 (silika 10%). Sehingga diperoleh 8 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan serta 24 satuan percobaan. Parameter pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah bunga per tanaman, persentase fruit set, panjang polong, jumlah daun, luas daun, jumlah polong per tanaman, tingkat kekerasan polong, berat polong segar, berat biji per hektar, tingkat perkerasan biji, persentase biji rusak dan berat 1000 biji. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian dianalisis menggunakan uji F (Anova) dengan taraf 5% untuk mengetahui ada atau tidak adanya interaksi serta pengaruh dari masing-masing faktor perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji BNT 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk silika dengan konsentrasi 10% yang diberikan pada umur 14 hst, 28 hst, 42 hst, 56 hst dan 70 hst mampu meningkatkan tingkat kekerasan biji tanaman buncis. Sedangkan interaksi antara pemberian hormon GA3 dan pupuk silika tidak berpengaruh nyata baik pada parameter kualitas dan kuantitas benih buncis tegak.