Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi dan Penerapan Cost Plus Pricing Method Untuk Penetapan Harga Jual Kopi Bubuk (Studi kasus di Agroindustri Kelompok Tani “Tani Harapan” Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang)

Main Author: Sinaga, Dedy Harianto
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173042/
Daftar Isi:
  • Agroindustri memberi peranan yang penting bagi peningkatan kesejahteraan petani. Terutama bagi agroindustri yang lahir dari para petani, pasti memiliki satu tujuan yaitu untuk kesejahteraan petani. Salah satu agroindustri yang lahir dari kalangan petani adalah agroindustri kelompok tani “Tani Harapan”. Agroindustri ini berada di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Agroindustri “Tani Harapan” mengolah greenbean kopi menjadi bubuk kopi yang kemudian dikemas dalam kemasan 250 gr yang saat ini memiliki merk dagang “Amadanom”. Sebelum merk yang sah saat ini, agroindustri mengalami kendala dalam hak paten merk dagang. Agroindustri sudah mengganti merk sebanyak dua kali yang membuat pengaruh terhadap produksi. Kendala lain yang dihadapi adalah pembukuan laporan keuangan yang masih tidak teratur dan perhitungan harga pokok produksi yang masih sangat sederhana. Kendala tersebut menimbulkan permasalahan dalam penetapan harga jual produk. Harga jual yang diterima agroindustri masih terbilang kecil karena tidak akuratnya penghitungan penentuan harga pokok produksinya. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian di agroindustri kelompok tani “Tani Harapan” memiliki tujuan yaitu (1) Mengidentifikasi harga pokok produksi yang diterapkan di agroindustri kelompok tani “Tani Harapan” (2) Menganalisis harga pokok produksi agroindustri “Tani Harapan” dengan menggunakan metode full costing dan variable costing (3) Menerapkan cost plus pricing method dalam menetapkan harga jual kopi bubuk agroindustri “Tani Harapan” (4) Membandingkan penetapan harga pokok produksi dan harga jual antara metode sederhana agroindustri dengan hasil analisis menggunakan cost plus pricing method. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan key informan yaitu ketua produksi bubuk kopi untuk membantu dalam penambahan informasi penelitian. Pemilihan key informan dilakukan dengan metode purposive karena beliau merupakan penanggungjawab keseluruhan proses pengolahan kopi bubuk. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, studi pustaka dan wawancara. Metode analisis data menggunakan cost plus pricing method dengan pendekatan full costing dan variable costing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbedaan harga pokok produksi dan harga jual antara perhitungan sederhana dari agroindustri dan perhitungan menggunakan cost plus pricing method. Harga pokok produksi menggunakan perhitungan sederhana agroindustri adalah Rp 57.880, sedangkan dengan metode full costing adalah Rp 74.700 dan Rp 64.300 untuk metode variable costing. Harga jual yang diterapkan agroindustri saat ini adalah Rp 80.000. Harga dari hasil analisis perhitungan menggunakan metode full costing adalah Rp 92.300 dengan harapan persentase keuntungan 20% yang menghasikan mark-up sebesar 23,57% . Harga dari perhitungan metode variable costing adalah Rp 90.000 dengan harapan persentase keuntungan 20% yang menghasilkan mark-up 40,18%. Saran yang disampaikan pada penelitian ini adalah (1) Agroindustri diharapkan membuat pembukuan keuangan yang jelas untuk menghitung keseluruhan biaya yang sudah dikeluarkan selama proses produksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya administrasi dan umum. Adanya pembukuan keuangan yang jelas akan dapat lebih memudahkan agroindustri dalam menetapkan harga pokok produksi dengan akurat karena semua biaya selama proses produksi akan dicatat dan dihitung (2) Agroindustri berpeluang untuk mendapatkan laba yang optimal, jika menggunakan harga pokok produksi dan harga jual dari hasil analisis menggunakan metode cost plus pricing pendekatan full costing yaitu senilai Rp 92.300/ Kilogram. Harga jual yang didapat dari hasil analisis ini dinilai masih lebih rendah dibanding produk pesaing sejenis yang sudah dipasarkan secara online. Sehingga, jika produk kopi bubuk agroindustri kelompok tani “Tani Harapan” ini juga dipasarkan secara online akan dapat lebih bersaing (3) Agroindustri harus dapat mematenkan merk dagang agar tidak menggangu penjualan produk (4) Harga jual yang didapat dari hasil analisis full costing sebaiknya ditargetkan untuk konsumen per orangan atau kafe.