Pengaruh Pupuk Npk Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt)

Main Author: Sitorus, Michael P. H.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173040/1/MICHAEL%20P.%20H.%20SITORUS%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/173040/
Daftar Isi:
  • Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) adalah salah satu tanaman pangan kedua terbesar di Indonesia yang dibudidayakan setelah tanaman padi. Salah satu usaha untuk menghasilkan produksi dan kualitas jagung manis yang optimal perlu pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tanaman jagung manis membutuhkan unsur hara yang lengkap, yaitu unsur hara makro dan mikro dengan komposisi seimbang. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman jagung yaitu dilakukan dengan penggunaan pupuk NPK dan penambahan bahan organik berupa pupuk kandang sapi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh interaksi antara pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi serta mengetahui pengaruh dosis pada pupuk NPK dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). Hipotesis penelitian ini adalah pupuk kandang sapi mampu mengurangi penggunaan pupuk NPK pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). Penelitian ini telah dilaksanakan di Jatikerto, Kota Malang, Jawa Timur pada bulan Maret hingga Mei 2019. Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain cangkul, tugal, pisau, gembor, meteran/penggaris, alat tulis, jangka sorong, timbangan analitik, LAM (Leaf Area Meter), SPAD (Soil Plant Analysis Development) dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain benih jagung manis, furadan 3 GR, pupuk kandang sapi, dan pupuk NPK (16:16:16). Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua (2) faktor, terdiri dari 12 kombinasi perlakuan dilakukan tiga kali ulangan diperoleh 36 petak percobaan, perlakuan tersebut terdiri dari: Faktor pertama (N) yaitu pupuk NPK (16:16:16) yang terdiri dari tiga level, yaitu: N1 = 100 kg ha-1; N2 = 150 kg ha-1 dan N3 = 200 kg ha-1. Faktor kedua (K) yaitu pupuk kandang sapi yang terdiri dari empat level, yaitu: K1 = 4 ton ha-1; K2 = 6 ton ha-1; K3 = 8 ton ha-1 dan K4 = 10 ton ha-1. Parameter pengamatan meliputi pengamatan pertumbuhan yang terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan indeks hijau daun sedangkan pengamatan panen yang terdiri dari bobot segar tongkol tanpa klobot (g tan-1), bobot segar tongkol dengan klobot (g tan-1), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (mm) dan hasil panen per hektar (ton ha-1). Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan ragam (Uji F) dengan taraf 5% untuk mengetahui interaksi pada perlakuan. Apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf 5% untuk mengetahui setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK dan pupuk kandang sapi pada tanaman jagung manis terjadi interaksi yang sangat nyata pada parameter tinggi tanaman pada umur 4 MST, 6 MST dan 8 MST, jumlah daun pada umur 6 MST dan 8 MST, luas daun, indeks hijau daun, bobot segar tongkol dengan klobot, bobot segar tongkol tanpa klobot, panjang tongkol, diameter tongkol dan hasil panen per hektar. Perlakuan yang menunjukkan hasil yang terbaik yakni pada8 perlakuan pupuk NPK 200 kg ha-1 dan pupuk kandang sapi 10 ton ha-1 dapat meningkatkan tinggi tanaman sebesar 189,91 cm; jumlah daun 11,67 helai; luas daun 511,63 cm2; indeks hijau daun 54,51; bobot segar tongkol dengan klobot 326,25 g; bobot segar tongkol tanpa klobot 257,25 g; panjang tongkol 21,47 cm, diameter tongkol 50,88 mm dan hasil panen per hektar 17,22 ton ha-1 jika dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Perlakuan pupuk NPK 200 kg ha-1 memberikan hasil yang lebih tinggi daripada pupuk NPK 100 kg ha-1 dan 150 kg ha-1. Sedangkan pupuk kandang sapi hasil yang memberikan hasil yang lebih tinggi adalah 10 ton ha-1 dibandingkan 4 ton ha-1, 6 ton ha-1 dan 8 ton ha-1. Selain lebih hemat dalam penggunaan pupuk NPK, kombinasi dengan pupuk kandang sapi dapat memperbaiki kondisi tanah