Uji Bioaktivitas Ekstrak Daun Babadotan (Ageratum conyzoides Linn) terhadap Kutu Daun (Myzus persicae Sulz) (Hemiptera; Aphididae) pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)

Main Author: -, Una
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/173035/
Daftar Isi:
  • Myzus persicae merupakan hama penting pada tanaman cabai merah. Hama ini mengakibatkan daun keriput dan kerdil, selain itu, juga dapat menjadi vektor virus. Pengendalian yang sering dilakukan dengan menggunakan pestisida sintetis. Akan tetapi penggunaan pestisida sintetis secara terus menerus dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, sehingga pestisida nabati dapat menjadi salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan. Tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah babadotan, terutama bagian daun babadotan. Senyawa yang terkandung dalam daun babadotan adalah alkaloid, flavonoid, saponin, polifenol, dan anti-juvenil yang bersifat toksik dan dapat mematikan serangga uji. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh ekstrak daun babadotan terhadap mortalitas M. persicae, jumlah keturunan M. persicae dan sifat repelen. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Toksikologi dan Rumah Kawat Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang mulai bulan Oktober 2018 sampai dengan Januari 2019. Penelitian terdiri dari 6 konsentrasi yaitu 0 ppm (kontrol), 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm, 4000 ppm, dan 5000 ppm. Penelitian diatur dengan menggunakan (RAK) terdiri dari empat ulangan. Daun babadotan diekstraksi menggunakan metode maserasi dan pelarut etanol 90%. Serangga uji yang diperoleh dari pertanaman cabai kemudian diinfestasikan ke tanaman cabai perbanyakan. Aplikasi yang digunakan adalah metode semprot dengan variabel pengamatan meliputi mortalitas serangga, penurunan jumlah keturunan serangga dan sifat repelen ekstrak daun babadotan. Data mortalitas yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis probit program Polo Plus untuk mengetahui nilai LC50 dan LT50. Data jumlah penurunan reproduksi M. persicae dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun babadotan memberikan pengaruh terhadap mortalitas M. persicae. Pada konsentrasi 5000 ppm pada perlakuan ekstrak daun babadotan menyebabkan mortalitas sebesar 67,5%. Sedangkan pada konsentrasi 1000 ppm ekstrak daun babadotan menyebabkan mortalitas sebesar 25,7%. Nilai LC50 ekstrak daun babadotan yang dapat mematikan 50% M. persicae sebesar 2995 ppm. Sedangkan nilai LT50 pada ekstrak daun sebesar 5,72 jam. Kemudian ekstrak daun babadotan berpengaruh nyata terhadap penurunan reproduksi pada minggu ke 1, selanjutnya untuk minggu ke 2 dan 3 tidak berpengaruh. Penggunaan ekstrak daun babadotan dapat memberikan sifat repelen dengan kelas agak kuat.