Studi Perubahan Curah Hujan Terhadap Produktivitas Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L) di Beberapa Sentra Produksi
Main Author: | Riyadlus S, Ahmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/173034/ |
Daftar Isi:
- Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Bawang merah memiliki aroma dan rasa yang khas sehingga bawang merah merupakan bumbu wajib pada banyak masakan khas Indonesia. Jawa timur merupakan salah satu sentra produksi bawang merah di Indonesia. Menurut data dari badan pusat statistic produksi bawang merah di jawa timur pada tahun 2016 sebesar 304,520 ribu ton nilai ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 277,121 ribu ton. terdapat 4 sentra produksi bawang merah di provinsi Jawa Timur yakni kabupaten Nganjuk sebesar 38,05 ribu ton, selanjutnya Kabupaten Probolinggo 6,05 ribu ton, Kabupaten Malang sebesar 2,6 ribu ton, dan Kabupaten Kediri sebesar 1,2 ribu ton (Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2017). Walaupun produksi bawang merah meningkat akan tetapi peningkatan produksi ini banyak dipengaruhi oleh bertambahnya luas panen tanaman bawang merah. Tercatat luas panen bawang merah selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 luas panen bawang merah sebesar 22,323 Ha sedangkan pada tahun 2016 luas panen bawang merah mencapai 36,173 Ha. Adanya peningkatan produksi dan luas panen tanaman bawang merah tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas bawang merah. Dari tahun 2012 hingga 2016 produktivitas bawang merah turun yakni dari 9,98 ke 8,42 atau sebesar 18% hanya dalam kurun waktu 4 tahun (Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2017). Untuk itu diperlukan adanya penelitian terhadap hubungan perubahan curah hujan terhadap produktivitas bawang merah. Penelitian dilakukan di tiga lokasi sentra produksi bawang merah yaitu Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk, Kecamatan Pare Kabupaten Kediri dan Kecamatan Junrejo Kota Batu. Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk terletak pada ketinggian 54 m diatas permukaan laut. Kecamatan Pare Kabupaten Kediri terletak pada ketinggian 213 m diatas permukaan laut. Kecamatan Junrejo Kota Batu terletak pada ketinggian 650 m diatas permukaan laut. Kegiatan penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2018. Adapun alat dan bahan antara lain computer, software SPSS, Microsoft Excel, data varietas, data curah hujan pada tahun 2007-2017 dan data produksi bawang merah tahun 2007-2017. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dengan petani sebagai responden. Pada masing masih lokasi jumlah petani yang akan diwawancara sebanyak 10 orang, sehingga total reponden berjumlah 30 orang. Data primer yang dibutuhkan antara lain data varietas yang ditanam, produktivitas selama satu musim tanam dan waktu terbaik untuk menanam bawang merah. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan metode observasi tidak langsung yang berarti peneliti tidak ikut dalam proses yang akan diamati. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian meliputi data produksi bawang merah dan data curah hujan harian pada tahun (2008-2017). Data produksi diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri dan Kota Batu. Data curah hujan yang diperoleh dari Dinas Pengairan Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Malang. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis metode analisis korelasi Pearson Product Moment. Dapat disimpulkan bahwa intensitas curah hujan dan hari hujan tidak berpengaruh terhadap produktivitas bawang merah di Kecamatan Badas, Kecamatan Sukomoro dan Kecamatan Junrejo. Hanya jumlah bulan kering yang berpengaruh terhadap produktivitas bawang merah di Kecamatan Badas pada periode II (2013-2017).