Pengaruh Sintering Kedua Powder Metallurgy Terhadap Kekerasan dan Mikrostruktur Komposit Matriks Aluminium Berpenguat Silikon Nitrida

Main Author: Hidayati, Istiharoh Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172991/
Daftar Isi:
  • Metalurgi serbuk yaitu salah satu teknologi pemrosesan logam dimana bahan bakunya dari sebuk logam, prosesnya yaitu serbuknya ditekan sampai ke bentuk yang diinginkan dan kemudian dipanaskan sampai menyebabkan partikel partikel terikat menjadi keras dan kaku. Spesimen yang dibuat dengan proses metalurgi serbuk ini adalah bushing dengan menggunakan Aluminium sebagai logam utamanya dan Silikon Nitrida sebagai penguatnya (Al-Si3N4). Dalam penelitian ini ditambahkan suatu proses optional yaitu sintering kedua, yang berfungsi untuk meningkatkan sifat mekanik spesimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari temperatur sintering kedua terhadap kekerasan dan mikrostruktur pada bushing Al-Si3N4. Variabel bebas yang digunakan adalah sintering yang dilakukan satu kali dengan temperatur 500 ̊C dan sintering kedua yang dilakukan dengan temperatur 700 ̊C, 750 ̊C, 800 ̊C dan 850 ̊C. Bushing dibuat dengan total berat 30 gram, menggunakan penekanan double action dengan waktu holding 15 menit. Setelah bushing proses sintering yang pertama, kemudian dilanjutkan dengan sintering kedua dengan waktu holding 60 menit. Hasil dari penilitian ini adalah temperatur sintering kedua berpengaruh kekerasan dan mikrostruktur dari bushing Al-Si3N4. Semakin meningkatnya temperatur sintering kedua maka nilai kekerasannya semakin meningkat. Hal dapat dilihat dari hasil pengujian yaitu pada spesimen tanpa sintering kedua menghasilkan kekerasan rata-rata sebesar 36.16 HR15T sedangkan spesimen dengan sintering kedua dengan temperatur 800 ̊C menghasilkan kekerasan rata-rata sebesar 60.93 HR15T. Selain itu, semakin tinggi temperatur sintering kedua menyebabkan ukuran butir rata-rata semakin menurun. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian mikrostruktur bahwa ukuran butir rata-rata dari spesimen tanpa sintering kedua yaitu 82.764 μm, sedangkan spesimen dengan temperatur sintering kedua sebesar 800 ̊C yaitu 57.561 μm, 850 ̊C yaitu 52.682 μm.