Pengaruh Heating Time dan Plunge Depth serta Clamping Frame ASTM A36 dan Kayu Bangkirai terhadap Kekuatan Geser Struktur Hybrid Al-HDPE dengan Metode Friction Spot Welding

Main Author: Firmansyah, Bagas
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172975/
Daftar Isi:
  • Tren global dalam emisi CO2 dan harga gas telah memaksa produsen otomotif/ kedirgantaraan untuk memproduksi kendaraan yang lebih ringan, lebih aman, dan lebih ramah lingkungan. Pemilihan dan pengembangan bahan ringan (misalnya aluminium, magnesium, dan polimer) yang dapat secara signifikan mengurangi berat kendaraan. Desain struktur hybrid saat ini terdiri dari macam material yang berbeda (logam dan polimer) dan sering memerlukan penyatuan komponen. Dissimiliar joining antara logam dan polimer bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas desain, memanfaatkan beda material secara efisien dan fungsional. Oleh karena itu, sambungan hybrid antara logam dan polimer dapat menggabungkan sifat yang berbeda sehingga bahan hybrid yang dihasilkan dapat menawarkan kinerja kombinasi diantara keduanya. Metode pengelasan Al-HDPE yang digunakan dalam penelitian ini adalah Friction Spot Welding (FSpW). Prinsip metode FSpW adalah dengan memanfaatkan panas dari gesekan antara pahat dan material alumunium. Spesimen struktur hybrid Al-HDPE pada penelitian ini dibentuk sesuai standar ASTM D3163-01. Variasi heating time mempengaruhi kekuatan geser struktur hybrid Al-HDPE dimana nilai kekuatan geser maksimum didapatkan saat heating time 20s dikarenakan panas yang diterima aluminium optimum dalam melunakkan HDPE sehingga terjadi mechanical interlocking yang baik. Sementara plunge depth juga mempengaruhi nilai kekuatan geser struktur hybrid Al-HDPE dimana pada plunge depth 2 mm memiliki nilai kekuatan geser yang lebih tinggi dibandingkan dengan plunge depth 1.5 mm. Hal ini dikarenakan temperatur spesimen yang dihasilkan dengan plunge depth 2 mm lebih tinggi dibandingkan plunge depth 1.5 mm karena penetrasi tool yang lebih dalam. Selain kedua parameter tersebut, clamping frame juga mempengaruhi nilai kekuatan struktur hybrid Al-HDPE. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan clamping frame kayu bangkirai memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding dengan clamping frame ASTM A36. Hal ini dikarenakan konduktivitas rendah dari clamping frame bangkirai menyebabkan keseragaman temperatur yang lebih besar di daerah pengelasan dan daerah sekitarnya karena bangkirai menghasilkan efek penghalang panas.