Strategi Pengembangan Bisnis Petani Mawar Di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Batu

Main Author: Silvia, Hadaina Firda Imaken
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172971/
Daftar Isi:
  • Florikultura atau dikenal dengan tanaman hias merupakan salah satu sub sektor di pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Menurut Nasution (2017), selaku Menteri Perekonomian, menyatakan bahwa pertumbuhan florikultura cukup baik jika dibandingkan pada kondisi 2012, dimana saat ini telah terjadi peningkatan produksi sebesar 150%. Adanya potensi florikultur yang masih terbuka dalam pengembangan usaha dibidang pertanian salah satunya dapat dilihat dari florikultur komoditas mawar. Menurut BPS (2017) menunjukkan bahwa produksi bunga mawar di Jawa Timur mencapai 71,76% dari total keseluruhan produksi bunga mawar di Indonesia dan produksi bunga mawar tersebut paling tinggi jika dibandingkan bunga lainnya. Selain itu menurut Supriatna (2017) selaku Ketua Bidang Horikultura Dinas Pertanian Kota Batu menyatakan bahwa produksi bunga mawar tertinggi berada di Kota Batu. Salah satu daerah di Kota Batu yang dikenal menjadi sentral bunga mawar yaitu Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji. Selain desa Gunungsari terdapat beberapa daerah juga yang membudidayakan bunga mawar dan beberapa waktu terakhir juga terdapat desa yang mulai membudidayakan bunga mawar seperti Desa Mberu dan Sumbergondo. Oleh karena itu sebagai petani mawar yang berasal dari Desa Gunungsari, dimana daerah yang dikenal sebagai sentral bunga mawar harus bisa bertahan dengan adanya pesaing baru yang bermunculan. Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengidentifikasi usaha florikultur mawar di Desa Gunungsari melalui Business Model Canvas 2) menganalisis potensi usaha florikultur mawar di Desa Gunungsari 3) merumuskan alternatif dan prioritas strategi pengembangan usaha florikultur mawar. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Batu dengan penentuan lokasi secara purposive atau disengaja. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling atau penentuan sampel yang disengaja yaitu kepada Kelompok Tani Margi Rahayu Responden penelitian yaitu para pengurus Kelompok Tani Margi Rahayu yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, pengawas, dan 2 pelaksana. Hal itu dikarenakan kelompok tani tersebut merupakan kelompok tani paling aktif di Desa Gunungsari. Selain itu melalui responden pengurus kelompok tani tersebut lebih dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap dan detail terkait hal-hal yang akan diteliti. Data yang dikumpulkan yaitu data primer (melalui wawancara, kuesioner, observasi, dan dokumentasi) dan data sekunder. Analisis data yang dilakukan dengan 3 ii tahapan analisis pertama yaitu dengan Business Model Canvas (BMC) untuk mengidentifikasi usaha florikultur yang dijalankan. Kedua analisis VRIO (Value, Rare, Imitability, Organization) untuk melihat potensi usaha serta melihat kekuatan dan kelemahan dalam lingkungan internal. Ketiga yaitu analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Treath) yang digunakan untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha florikultur mawar. Hasil identifikasi usaha florikultur mawar di Desa Gunungsari melalui 9 blok dari Business Model Canvas menunjukkan bahwa a) Customer Segments terdiri dari kelompok pelanggan tetap, kelompok pelanggan berdasarkan jenis pekerjaan, dan kelompok pelanggan berdasarkan geografis b) Customer Relationship dilakukan dengan personal assistant, communities, dan komunikasi dengan menggunakan handphone c) Channels pengiriman di daerah Jakarta dan Bali dilakukan secara kolektif, komunikasi dalam penyampaian produk masih dari mulut ke mulut, pembeli dapat membeli dengan cara memesan atau datang ke rumah petani d) Key Partnership terdiri dari “abumen”, penjual saprodi, wedding or event organizer, tukang angkut, kondektur bis, dan lembaga keuangan e) Key Activity teridiri dari aktivitas dalam budidaya, pemanenan, penanganan pasca panen, pemasaran, dan penjualan f) Value Proportitions terdiri dari pemberian bunga berkualitas, harga bunga yang murah, pemberian bonus, garansi produk, dan pemberian pelayanan yang baik g) Key Resources terdiri dari sumber daya fisik, kemampuan, SDM (sumber daya manusia), dan keuangan h) Revenue Stream didapatkan dari penjualan bunga potong mawar dan bunga mawar untuk tabur i) Cost Structure terdiri dari pengeluaran biaya ditahap budidaya hingga panen, penanganan pasca panen atau pengemasan, dan pengiriman. Selanjutnya dari hasil analisis VRIO mayoritas lingkungan internal hanya mampu memberikan kemampuan bersaing yang sama dengan kompetitornya dengan persentase 46,7%. Melalui analisis SWOT menunjukkan hasil posisi strategi yang perlu difokuskan berada di kuadran I yaitu strategi Strenght-Opportunities (SO). Petani mawar di Desa Gunungsari diharapkan dapat mempertahankan kekuatan serta memperbaiki kelemahan yang dimiliki. Diharapkan pula para petani mawar tetap aktif dan mendukung upaya pengembangan usaha florikultur mawar nantinya, dimana manfaat dari hal tersebut nantinya dapat dirasakan oleh petani mawar sendiri. Selanjutnya diharapkan pemerintah dapat memberikan penyuluhan selain tentang kegiatan on farm, misalnya mengenai pemanfaatan media sosial dan pentingnya manajemen keuangan dalam pelaksanaan usaha. Selain itu, melalui penelitian ini diharapkan pemerintah dapat membantu dan mendukung upaya pengembangan usaha florikultur mawar di Desa Gunungsari. Kepada peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini dapat mengambil topik mengenai implementasi dan evaluasi strategi pengembangan yang telah dirumusakan pada penelitian ini.