Evaluasi Dampak Kondisi Resapan Air Terhadap Kualitas Sumber Air Di Sub Das Sumber Brantas

Main Author: Arrohma, Tri Mutieq
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172967/1/TRI%20MUTIEQ%20ARROHMA%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/172967/
Daftar Isi:
  • Penurunan sumber air diakibatkan oleh alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pemukiman serta lahan pertanian. Kawasan hutan memiliki kualitas sumber air yang baik karena memiliki tutupan lahan yang tinggi sehingga menyebabkan suhu air serta tingkat kekeruhan dan zat padat terlarut yang rendah. Sedangkan kualitas sumber air dikawasan tegalan memiliki kandungan nitrat yang tinggi akibat residu pupuk dan pestisida. Penggunaan pupuk yang berlebihan seperti urea akan berdampak buruk bagi lingkungan terutama bagi kualitas air tanah sehingga menimbulkan peningkatan pencemar. Meningkatnya konsentrasi zat pencemar yang menyerap kepermukaan tanah akan menyebar ke daerah yang bertekanan rendah yang kemudian dibawa oleh air tanah.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi pengaruh perbedaan kondisi resapan sumber air terhadap kualitas air dilokasi pengamatan pada DAS Sumber Brantas dan untuk menganalisis hubungan antara kondisi nitrat pada sumber air terhadap paramter lain (Suhu, pH, Turbidity dan total dissolved solid) yang mudah diukur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2019 di Sub DAS Brantas Wilayah Kota Batu. Metode penelitian menggunakan metode observasi (survei) untuk pengambilan sampel air pada sumber mata air. Terdapat 8 sumber air diantaranya Arboretum, Tunggangan, Misto, Yit, Ragimin, Binangun, Sinde, dan Torong. Data hasil penelitian dianalisis keragamannya dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan Uji taraf 5%, apabila perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter yang diukur maka dilakukan uji lanjut menggunakan BNJ (Honest Significant Differance) 5%. Untuk menentukan hubungan antara nitrat dengan indikator kualitas air yaitu suhu, pH, turdidity, dan TDS (Total Dissolved Solids) dilakukan analisis korelasi dan uji regresi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kawasan hutan memiliki kandungan suhu, nitrat, total dissolved solid dan turbidity yang lebih baik dibandingkan dengan kawasan lainnya. Selain itu kawasan hutan memiliki kandungan pH mendekati netral (4,5-5). Hal tersebut dikarenakan sumber air pada kawasan hutan memiliki tingkat pencemaran lingkungan rendah. Analisis korelasi antara nitrat dengan indikator kualitas air seperti suhu, Total Dissolved Solids (TDS), Turbidity, dan pH memiliki hubungan yang lemah sampai dengan kuat. Analisis regresi antara nitrat dengan suhu air dan Total Dissolved Solids (TDS) di sumber air menunjukkan hubungan yang sangat nyata, sedangkan regresi antara nitrat dengan turbidity dan pH air tidak memiliki hubungan.