Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi dengan Relokasi Sectionalizer pada Penyulang Pujon Menggunakan Metode Bat Algorithm dan Cuckoo Search Algorithm

Main Author: Syahri, Wildan Alfi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172960/
Daftar Isi:
  • Energi Listrik merupakan kebutuhan primer masyarakat saat ini sehingga diperlukan penyediaan energi listrik dengan tingkat keandalan yang baik. Peningkatkan nilai keandalan pada jaringan distribusi dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti peletakan sectionalizer dan penambahan pembangkit terdistribusi. Indeks keandalan yang umum digunakan antara lain SAIFI, SAIDI, dan CAIDI. Indeks keandalan tersebut dapat dihitung berdasarkan frekuensi kegagalan dan durasi gangguan yang terjadi dalam satu tahun. Tingkat keandalan dinyatakan lebih baik apabila nilai dari SAIFI, SAIDI, dan CAIDI lebih kecil dari kondisi sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi penempatan terbaik sectionalizer pada Penyulang Pujon yang terhubung dengan pembangkit terdistribusi. Metode yang digunakan adalah bat algorithm dan cuckoo search algorithm menggunakan software Matlab R2016b. Penyulang Pujon disuplai dari Gardu Induk Sengkaling, Penyulang ini memiliki 8 buah sectionalizer yang tersebar disepanjang saluran. Kondisi eksisting Penyulang Pujon menunjukkan nilai indeks keandalan (SAIFI, SAIDI, dan CAIDI) sebesar 7,2355 kali/tahun, 21,4085 jam/tahun, dan 2,9588 jam/tahun. Berdasarkan hasil penelitian kondisi penambahan pembangkit terdistribusi (wind turbine) menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi eksisting, hal ini ditunjukkan dengan turunnya nilai indeks keandalan (SAIFI, SAIDI, dan CAIDI) menjadi 6,6209 kali/tahun, 19,5527 jam/tahun, dan 2,9532 jam/tahun. Namun dikarenakan hasilnya belum memenuhi standar PLN maka dilakukan relokasi sectionalizer pada Penyulang Pujon dengan relokasi 13 sectionalizer dan penambahan pembangkit terdistribusi. Menggunakan metode bat algorithm didapatkan nilai indeks keandalan (SAIFI, SAIDI, dan CAIDI) sebesar 6,44 kali/tahun, 19,2473 jam/tahun, dan 2,9887 jam/tahun dengan waktu eksekusi ± 16 detik sedangkan untuk metode cuckoo search algorithm didapatkan nilai indeks keandalan (SAIFI, SAIDI, dan CAIDI) sebesar 6,428 kali/tahun, 19,1662 jam/tahun, dan 2,9817 jam/tahun dengan waktu eksekusi ± 153 detik. Berdasarkan hasil diatas didapatkan metode cuckoo search algorithm memiliki hasil terbaik dibandingkan dengan bat algorithm tetapi untuk waktu eksekusi bat algorithm lebih cepat dibandingkan dengan cuckoo search algorithm.