Pengaruh Pemberian Mikroba Selulolitik, Pupuk Andang, Urea Dan Dolomit Pada Seresah Tebu Yang Dibenamkan Terhadap Sifat Kimia, Biologi Tanah Dan Pertumbuhan Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.)

Main Author: Putri, Dinda Intania
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172959/1/DINDA%20INTANIA%20PUTRI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/172959/
Daftar Isi:
  • Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman budidaya penghasil gula yang umum dikembangkan di Indonesia. Produksi gula dalam negeri yang terus menurun tidak sebanding dengan meningkatnya konsumsi gula dalam negeri. Pada tahun 2018, produksi gula dalam negeri menurun menjadi 2,1 juta ton dari 2,4 juta ton dengan konsumsi yang meningkat menjadi 3,6 juta ton. Menurunnya produksi gula dipengaruhi oleh produktivitas tebu sebagai penghasil gula. Salah satu penyebab menurunnya produktivitas tebu adalah lahan yang kurang subur. Salah satu indikator kesuburan tanah adalah bahan organik tanah dan pH tanah. Bahan organik tanah dan pH yang rendah disebabkan karena praktik pembakaran seresah tebu. Pada budidaya tebu, seresah tebu berpotensi untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah dengan pengelolaan yang tepat. Seresah tebu mengandung 38,3% selulosa, 30,06% hemiselulosa dan 8,88% lignin dan mengandung hara yaitu 0,72% N, 0,15% P2O5, 0,13% K2O dan 42-46% bahan organik. Adanya kandungan selulosa pada seresah tebu menyebabkan perlunya penambahan mikroba selulolitik untuk mendegradasasi selulosa sehingga selain dapat menambah bahan organik tanah, seresah tebu juga dapat dimanfaatkan menjadi sumber hara tambahan bagi tanah. Namun, diperlukan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan mikroba selulolitik untuk mendukung aktivitasnya. Pupuk kandang, urea dan dolomit diketahui mampu membentuk lingkungan yang sesuai untuk mendukung aktivitas mikroba selulolitik untuk mendegradasi selulosa pada seresah tebu. Penambahan bahan organik dari seresah tebu yang terdekomposisi oleh mikroba selulolitik akan berpengaruh terhadap ketersediaan fosfor melalui aktivitas dekomposisi yang menghasilkan asam organik dan enzim fosfatase. Asam organik dan enzim fosfatase tersebut akan melepaskan anion organik dan mengikat Fe, Al dan Ca yang menjerap fosfor. Oleh karena itu, penelitian ini penting dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan mikroba selulolitik, pupuk kandang, urea dan dolomit pada seresah yang dibenamkan serta pengaruhnya terhadap sifat kimia tanah berupa pH, bahan organik tanah, P-total dan P-tersedia, serta pada sifat biologi tanah yaitu populasi bakteri umum dan bakteri pelarut P, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman tebu pada tanah Inceptisols. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2019-April 2019 di Pusat Penelitian Gula PTPN X Penataran Djengkol Kediri. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan masing-masing 9 perlakuan dan 4 kali ulangan. Adapun perlakuan yang terdapat pada penelitian ini yaitu (1) S1 : Seresah tebu, (2) S1S : Seresah tebu+Bakteri Selulolitik, (3) S1T :ii ii Seresah tebu+Jamur Trichoderma sp., (4) S1SU : Seresah tebu+Bakteri Selulolitik+Urea, (5) S1TU : Seresah tebu+Jamur Trichoderma sp.+Urea, (6) S1SUD : Seresah tebu+Bakteri Selulolitik+Urea+Dolomit, (7) S1TUD : Seresah tebu+Jamur Trichoderma sp.+Urea+Dolomit. (8) S1SUP : Seresah tebu+Bakteri Selulolitik+Urea+Pupuk Kandang Sapi dan (9) S1TUP : Seresah tebu+Jamur Trichoderma sp.+Urea+Pupuk Kandang Sapi. Parameter sifat kimia yang diamati meliputi pH, bahan organik tanah, P-total, dan P-tersedia. Parameter sifat biologi tanah meliputi populasi bakteri umum dan populasi bakteri pelarut P. Parameter pertumbuhan yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan jumlah anakan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) menggunakan uji F taraf 5% dengan aplikasi Genstat. Apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan seresah tebu, konsorsium bakteri selulolitik, urea dan dolomit (S1SUD) memberikan pengaruh nyata terhadap sifat kimia berupa pH, bahan organik tanah, P-total dan P-tersedia. Perlakuan S1SUD memberikan hasil tertinggi pada parameter dan nilai pH 6,45, bahan organik tanah 4,45%, P-total 3725 ppm dan P-tersedia 285 ppm. Perlakuan dengan pengaruh nyata dan hasil tertinggi didapatkan pada perlakuan S1SUD (seresah tebu, konsorsium bakteri selulolitik, urea dan dolomit) terhadap sifat biologi tanah yaitu populasi bakteri tanah dan populasi bakteri pelarut fosfat. Adapun hasil tertinggi pada parameter sifat biologi tanah terdapat pada perlakuan S1SUD yaitu 3,89 cfu106.g-1 untuk populasi bakteri tanah dan 3,17 cfu106.g-1 untuk populasi bakteri pelarut P. Pada parameter pertumbuhan tanaman, perlakuan yang menunjukkan hasil tertinggi adalah S1SUP (seresah tebu, konsorsium bakteri selulolitik, urea dan pupuk kandang) dengan pengaruhnya terhadap tinggi tanaman yaitu 105,75 cm, terhadap diameter batang yaitu 1,6 cm, terhadap jumlah daun yaitu 40 helai dan terhadap jumlah anakan yaitu 8 anakan.