Penentuan Kesesuaian Kualitas Air Tanah dengan Tanah dan Tanaman pada Lahan Irigasi Air Tanah di Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto

Main Author: Kefas, Rehuel
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172933/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Kutorejo merupakan kecamatan yang memiliki area persawahan terluas di Kabupaten Mojokerto dengan total luas 2.660 ha. Pada area persawahan di Kecamatan Kutorejo, sumber air utama adalah air tanah, yang dapat ditunjukkan dengan banyaknya sumur produksi, baik milik pemerintah maupun swadaya petani yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi. Kualitas air tanah sebagai sumber air utama untuk mendukung kebutuhan irigasi, belum diketahui kesesuaiannya dengan tanah dan tanaman di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kesesuaian kualitas air tanah yang digunakan sebagai sumber air irigasi dengan tanah dan tanaman dengan menggunakan model IWQI Dalam penelitian ini dilakukan survey pendahuluan untuk pengecekan sumur produksi dimana didapatkan 19 sumur produksi di Kecamatan Kutorejo, dan di lokasi penelitian dipilih 10 sumur produksi untuk diteliti dengan pertimbangan sebaran sumur. Data yang diambil di lapangan berupa jenis tanaman eksisting, pengukuran nilai DHL, pengambilan contoh air tanah yang diuji di Laboratorium Tanah dan Air Tanah Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya untuk mendapatkan nilai ion Ca2+, Na+, Mg2+, Cl-, HCO3 -, dan pengambilan contoh tanah yang kemudian diuji di Laboratorium Fisika Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya untuk mendapatkan nilai permeabilitas. Perhitungan pada penelitian ini memakai model IWQI dimana pada model ini membutuhkan nilai DHL, SARadj, Na+, Ca2+, HCO3 -. Hasil dari nilai IWQI berupa rekomendasi untuk tanaman dan tanah, dimana untuk rekomendasi tanaman memakai jenis tanaman menurut Maas yang dicocokkan dengan tanaman dengan nilai produktivitas tinggi menurut haryono dan tanaman yang sering diusahakan dilokasi penelitian dan disesuaikan dengan jenis tanaman eksisting, sedangkan untuk tanah rekomendasi jenis permeabilitas disesuaikan dengan hasil dari laboratorium. Pada lahan yang memiliki hasil yang tidak sesuai dengan rekomendasi hasil IWQI dilakukan rekomendasi penggantian tanaman pada pola tanam selanjutnya dan dilakukan penambahan pasir untuk jenis permeabilitas tanah yang tidak sesuai. Peta sebaran IWQI dan peta jenis permeabilitas tanah dibuat dengan menggunakan program surfer 11. Peta sebaran IWQI kemudian dilakukan overlay dengan peta jenis permeabilitas tanah untuk melihat daerah yang memiliki hasil yang tidak sesuai. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan nilai indeks kualitas air tanah pada tiap sumur produksi yaitu, SDMJ 542 dengan nilai 68,37 dengan toleransi penggunaan air sedang, SDMJ 460 (77,50 rendah), SDMJ 281 (77,32 rendah), SDMJ 570 (71,30 rendah), SDMJ 409 (66,58 sedang), SDMJ 615 (69,49 sedang), SDMJ 485 (74,16 rendah), SDMJ 439 (73,32 rendah), SDMJ 407 (73,46 rendah), dan SDMJ 436 (77,34 rendah). Terdapat kesesuaian antara kualitas air tanah dengan tanaman dan memiliki ketidaksesuaian untuk air dan tanah pada 7 lokasi sumur produksi. Peta sebaran nilai indeks kualitas air irigasi ditandai dengan warna, dimana warna hijau menunjukkan toleransi penggunaan air sedang dan warna biru menunjukkan toleransi penggunaan air rendah, pada lokasi penelitian ditunjukkan bahwa warna biru mendominasi pada bagian selatan lokasi penelitian sedangkan warna hijau hanya berada pada bagian utara lokasi penelitian.