Pengaruh Pemberian Biochar Dan Bahan Pembenah Tanah Lainnya Terhadap Sifat Tanah Berpasir Dalam Memegang Air Dan Pertumbuhan Tebu (Saccharum Officinarum L.) Ratoon Satu

Main Author: Dinarsih, Raissa Vania
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172929/1/RAISSA%20VANIA%20DINARSIH%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/172929/
Daftar Isi:
  • Tebu (Saccharum officinarum L.) yang dikembangkan di lahan kering dengan tanah bertekstur pasir memiliki faktor pembatas kemampuan tanah dalam memegang air. Untuk mencapai hasil tebu yang optimal dibutuhkan teknologi perbaikan kualitas lahan dengan bahan pembenah tanah. Selain pupuk kandang sapi, limbah tebu di lahan berupa serasah tebu, serta limbah tebu dari pabrik gula berupa abu ketel dan blotong dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembenah tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji manfaat pemberian biochar serasah tebu dan bahan pembenah tanah lainnya terhadap sifat tanah berpasir dalam memegang air, serta menganalisis hubungan sifat tanah sebagai akibat pemberian biochar serasah tebu dan bahan pembenah tanah lainnya dengan pertumbuhan tebu ratoon satu. Penelitian menggunakan pot dilakukan di Kebun Percobaan Karangploso, Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) Kabupaten Malang Jawa Timur, pada bulan Juli 2015 hingga bulan Januari 2016. Penelitian ini merupakan lanjutan penelitian tahun 2014/2015, sehingga tanaman tebu varietas Bululawang (BL) merupakan ratoon satu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan telah dilakukan pada tahun pertama, meliputi: P0: Kontrol (tanpa pembenah tanah), P1: Biochar serasah tebu 10 t/ha, P2: Abu Ketel 10 t/ha, P3: Pupuk Kandang sapi 10 t/ha, P4: Kompos serasah tebu 10 t/ha, P5: Biochar serasah tebu 5 t/ha + pupuk kandang sapi 5 t/ha, P6: Biochar serasah tebu 5 t/ha + kompos serasah tebu 5 t/ha, P7: Abu ketel 5 t/ha + pupuk kandang sapi 5 t/ha, P8: Abu ketel 5 t/ha + kompos serasah tebu 5 t/ha dan P9: Abu ketel 5 t/ha + blotong 5 t/ha. Parameter pengamatan sifat fisik tanah meliputi: berat isi, berat jenis, porositas total, kadar air titik layu permanen pF 4,2, kadar air kapasitas lapangan pF 2,5, kadar air tersedia, dan kemantapan agregat, yang dilakukan pada 7 dan 11 BSK. Pengamatan tanaman tebu meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah ruas, jumlah batang, dan hasil tebu, yang dilakukan pada 7, 9, dan 11 BSK. Data dianalisis dengan Analisis ragam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar dan bahan pembenah tanah lain (abu ketel, kompos serasah tebu, pupuk kandang sapi, dan blotong) berpengaruh nyata memperbaiki sifat fisik tanah (berat isi, porositas total, kemantapan agregat, kadar air tersedia) dibandingkan dengan kontrol. Pada 11 BSK, perlakuan pemberian biochar 5 t/ha + pupuk kandang 5 t/ha, perlakuan biochar serasah tebu 10 t/ha dan perlakuan pupuk kandang sapi 10 t/ha, menghasilkan pengaruh yang lebih baik dibanding perlakuan lainnya terhadap perbaikan sifat fisik tanah dalam memegang air. Perbaikan sifat fisik tanah dalam memegang air dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman (tinggi dan diameter batang) tebu ratoon satu, namun belum nyata meningkatkan jumlah batang dan hasil tebu ratoon satu.