Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pembuatan Pipa Penstock Dengan Metode Job Hazzard Analysis

Main Author: Istanti, Fenny Novia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172923/
Daftar Isi:
  • Keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia secara umum masih sering terabaikan. Jumlah kecelakaan kerja dari tahun ke tahun mengalami tren peningkatan yakni sebesar 5% tiap tahunnya. Selain itu tercatat bahwa kecelakaan kerja setiap harinya terjadi kepada 100 ribu buruh kerja Indonesia dan 30% diantaranya di sektor konstruksi. Sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi masalah tersebut dibuatlah undang-undang No. 1/1970 dan No. 23/1992. PT Barata Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang mentaati peraturan tersebut dengan menerapkan “zero accident”. Namun saat penelitian dilapangan masih banyak ditemukan kondisi yang tidak sesuai dengan motto tersebut terutama di workshop 3 (pabrik peralatan industri proses) dengan produk yang dihasilkan yaitu pipa penstock. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganilisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja dari proses pembuatan pipa penstock di workshop 3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Job Hazzard Analysis (JHA). Job Hazzard Analysis merupakan salah satu alat penilai risiko kecelakaan kerja yang memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu menganaalisis dan memberikan scoring terhadap risiko yang ditimbulkan dari suatu proses. Tahapan penilaian risiko dimulai dari mengide ntifikasi bahaya, hazzard, risiko ̧dan dampak yang ditimbulkan dari masing-masing proses. Setelah itu, dilakukan penilaian risiko sebelum dan sesudah dilakukan pengendalian dari perusahaan. Hasil dari penilaian yang dilakukan memberikan output berupa kategori level risiko seperti very high, priority 1, substantial, priority 3, dan acceptable. Selain itu dapat pula diketahui besar risk reduction yang telah dilakukan oleh perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses pembuatan pipa penstock terdapat 30 macam risiko, dimana masing-masing risiko tersebut digolongkan menjadi 5 level risiko. Penilaian risiko sebelum pengendalian menunjukkan bahwa risiko yang berada pada kategori acceptable sebanyak 0 risiko atau 0%, kategori priority 3 sebanyak 6 risiko atau 20%, kategori substantial 12 risiko atau 40%, kategori priority 1 sebanyak 0 risiko atau 0% dan kategori very high sebanyak 11 risiko atau 37%. Sedangkan pengendalian risiko sesudah pengendalian menunjukkan bahwa risiko yang berada pada kategori acceptble sebanyak 7 risiko atau 20%, kategori priority 3 sebanyak 4 risiko atau 11%, kategori substantial sebanyak 12 risiko atau 40%, kategori priority 1 sebanyak 2 risiko atau 7% dan kategori very high sebanyak 5 risiko atau 17%. Nilai level risiko mengalami penurunan setelah adanya pengendalian, namun walaupun telah mengalami penurunan jumlah risiko yang butuh pengendalian masih lebih besar dibanding risiko yang termasuk kedalam kategori dapat diterima (acceptable). Rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi dampak yang dihasilkan adalah dengan menambahkan rambu K3, poster dan pembuatan SOP di beberapa proses pembuatan pipa penstock.