Penentuan Skala Prioritas Pengembangan Potensi Mata Air di Kota Batu Menggunakan Metode Analytic Network Process
Main Author: | Alfi, Theodora Lie Diaz |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172922/ |
Daftar Isi:
- Kota Batu tak hanya dikenal dengan sebutan kota wisata, melainkan disebut juga kota mata air karena letaknya di bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Kondisi sejumlah mata air di Kota Batu saat ini sudah mulai mengkhawatirkan, banyak mata air yang sudah mati atau hilang. Hilangnya mata air di Kota Batu, mengakibatkan berkurangnya ketersediaan air yang dimanfaatkan masyarakat Kota Batu untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga hingga irigasi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan solusi alternatif dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Batu guna menentukan sumber mata air yang masih berpotensi untuk dikembangkan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Penyelidikan potensi mata air dilakukan berdasarkan 4 kriteria yang terdiri atas aspek kuantitas air (8 subkriteria), kualitas air (5 subkriteria), kontinuitas aliran (3 subkriteria), dan status kepemilikan lahan (3 subkriteria) terhadap 15 alternatif mata air yang diteliti. Analisis metode Analytic Network Process (ANP) dilakukan dengan bantuan paket program komputer Super Decisions 2.10.0. Penentuan bobot subkriteria dilakukan berdasarkan nilai rasio perbandingan berpasangan angka 1-9, subkriteria yang mutlak berpengaruh terhadap penelitian akan diberi skor tertinggi yaitu angka 9. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditunjukkan bahwa kondisi mata air di lokasi penelitian berdasarkan aspek kuantitas air secara umum termasuk kelas V (debit 1-10 liter/detik), aspek kualitas air pada 15 mata air di lokasi penelitian memiliki kualitas air sangat baik, aspek kontinuitas aliran pada 15 lokasi penelitian memiliki sifat pengaliran tahunan, dan aspek kepemilikan lahan mata air di lokasi penelitian dominan milik rakyat, terdapat 5 mata air milik negara dan hanya satu mata air milik Perhutani. Urutan ranking alternatif prioritas mata air yang terpilih yaitu Mata Air Torong Sisir, Mata Air Urip, Mata Air Jeding, Mata Air Jambe, Mata Air Kembang, Mata Air Belik Bei, Mata Air Belik Tanjung, Mata Air Kali Kasin, Mata Air Kali Njombok, Mata Air Dolo, Mata Air Krajan, Mata Air Dadapan, Mata Air Rewuk, Mata Air Rembyung, dan terakhir Mata Air Torong Miri.