Pengaruh Proses Finishing terhadap Pola dan Lebar Retak Struktur Panel Beton Limbah Onyx

Main Author: Luthfiyah R., Badi’ Aushaf
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172896/
Daftar Isi:
  • Agregat merupakan komponen beton yang paling berperan dalam menentukan besarnya kekuatan beton, pada umumnya semakin padat dan keras massa agregat akan semakin tinggi kekuatan beton. Umumnya terdapat 70% sampai 75% volume agregat dalam campuran beton. Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung merupakan daerah yang terkenal akan ketersediaan batu onyxnya yang melimpah. Di lokasi tersebut banyak industri kerajinan batu onyx, di mana industri tersebut menghasilkan sisasisa hasil usaha yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat. Sehingga sisa batuan onyx tersebut terbuang sia-sia dan menjadi limbah yang tidak terpakai. Inovasi yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah batu onyx tersebut sebagai pengganti agregat kasar kerikil pada campuran beton. Selain itu, batu onyx merupakan batuan yang memiliki nilai estetika tinggi dan enak dipandang mata. Maka diharapkan beton yang dihasilkan nantinya tidak perlu dilakukan pengecatan yang dapat memerlukan banyak dana, namun dilakukan pemolesan agar keindahan batu onyx terlihat jelas. Kemampuan layan suatu komponen struktur harus mencapai perilaku struktur yang baik, di mana salah satu tercapainya perilaku struktur ditentukan oleh retak yang terjadi saat struktur diberi beban kerja. Penyusutan dan rendahnya gaya tarik dapat menyebabkan terjadinya retak. Sehingga perlu diteliti perbedaan pola dan lebar retak dinding panel beton onyx sebelum dipoles dan sesudah dipoles. Pada penelitian ini dibuat benda uji dinding panel beton onyx dengan dua perlakuan yang berbeda yaitu dipoles dan tidak dipoles. Penelitian dilakukan dengan pembuatan benda uji silinder dan dinding panel beton onyx dengan dimensi 80 x 40 x 6 cm. Pengujian kuat tekan menggunakan compression machine. Serta pengujian kuat lentur yang diberi beban secara bertahap hingga mencapai beban maksimum. Kemudian dilakukan pengamatan pola retak dan pengukuran lebar retak menggunakan microscope detector pada dinding panel beton onyx sebelum dipoles dan setelah dipoles. Hasil pengujian kuat tekan rata – rata beton normal lebih besar dari kuat tekan rata – rata beton limbah onyx yaitu sebesar 17,76 %. Dinding panel beton onyx sebelum dipoles dan setelah dipoles mengalami retak lentur pada sisi depan. Pengamatan pengukuran lebar retak rata-rata yang ditinjau adalah dari kondisi pada retak pertama, kondisi beban tertentu pada beban yang sama untuk semua sampel, dan kondisi beban akhir pengujian. Semua kondisi pembebanan menunjukkan bahwa lebar retak dinding panel beton onyx sebelum dipoles mengalami lebar retak lebih kecil dibandingkan dengan lebar retak dinding panel beton onyx setelah dipoles. Rata-rata selisih perbedaan lebar retak antara dinding panel beton onyx sebelum dipoles dan setelah dipoles adalah sebesar 0,104 cm, maka lebar retak dinding panel beton onyx sebelum dipoles 35,6 % lebih kecil dari lebar retak dinding panel beton onyx setelah dipoles. Hal ini disebabkan karena perubahan dimensi dinding panel karena dilakukan pemolesan 2-3 mm pada salah satu sisi dinding panel beton onyx, sehingga mempengaruhi kekuatan dinding panel tersebut.