Analisis Pengukuran Kinerja Operasional dengan Strategic Measurement and Reporting Technique System pada PT. Els Indonesia
Main Author: | Zhafira, Ghina Alya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172875/ |
Daftar Isi:
- PT. Els Indonesia Prima merupakan salah satu perusahaan specialist laundry dan kitchen equipment (memproduksi produk custom dan menjual produk impor khusus laundry dan kitchen) yang menerapkan pengukuran kinerja namun hanya terbatas pada aspek finansial sehingga aspek penting lainnya menjadi terbaurkan. Pengukuran kinerja merupakan hal penting bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana tujuan perusahaan yang telah tercapai sehingga perusahaan memiliki acuan dalam meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan. Perusahaan ini lebih berorientasi pada kinerja operasional sehingga perlu dilakukan pengukuran kinerja perusahaan yang mampu menunjang operasional perusahaan. Metode pengukuran kinerja yang digunakan adalah SMART System Model. Metode ini memiliki susunan tingkatan strategi objektif pada manajemen organisasi yang disusun sehingga berbentuk seperti piramida dan terdapat 9 perspektif didalamnya, yaitu finansial, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, fleksibilitas, produktivitas, kualitas, pengiriman, waktu proses, dan biaya. Berdasarkan 9 perspektif tersebut kemudian dilakukan identifkasi strategi objektif yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan, penentuan Key Performance Indicator (KPI), pembobotan dengan menggunakan AHP, penyekoran dengan OMAX dan analisis indikator kinerja dengan menggunakan Traffic Light System untuk mengetahui tingkat pencapaian kriteria dengan meletakkannya pada kategori hijau (sudah mencapai target), kuning (hampir mencapai target), dan merah (jauh dari target) sehingga rekomendasi perbaikan kinerja dilakukan berdasarkan indikator warna pada Traffic Light System. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan 9 perspektif tersebut, didapatkan 28 KPI yang telah divalidasi oleh pihak perusahaan. Pencapaian tiap perspektif tersebut diantaranya biaya (7.1), waktu proses (6.72), pengiriman (4.4), kualitas (6.64), produktivitas (6.22), fleksibilitas (5.55), kepuasan pelanggan (7.75), finansial (9.8), dan pangsa pasar (6.79). Berdasarkan indikator warna TLS, diperoleh hasil 13 KPI berada pada indikator warna hijau, 8 KPI berada pada indikator warna kuning, dan 7 KPI berada pada indikator warna merah. Rekomendasi perbaikan dilakukan pada KPI yang berada pada indikator warna kuning dan warna merah. Perbaikan yang dilakukan lebih diprioritaskan untuk KPI yang hampir mencapai target dan KPI yang pencapaiannya sangat jauh dari target sehingga pada periode selanjutnya, KPI-KPI yang hampir mencapai target dapat masuk ke kategori hijau.